Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, KAI: Masih Dikaji

KAI Commuter menegaskan bahwa operasional Stasiun Karet tidak akan langsung ditutup dalam waktu dekat.
Rangkaian KRL berada di Stasiun Karet, Jakarta, Rabu (21/8/2024)
Rangkaian KRL berada di Stasiun Karet, Jakarta, Rabu (21/8/2024)

Bisnis.com, JAKARTA - Pengelola kereta Commuter Line Basoetta, KAI Commuter menegaskan bahwa pihaknya tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat. Sebab, rencana itu masih dikaji lebih lanjut.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus menyampaikan, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City masih dalam proses kajian serta membutuhkan pembahasan lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait. Itu artinya, penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet.

“Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” tegas Joni melalui keterangan tertulisnya, Jumat (3/1/2025).

Joni menuturkan, wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebetulnya mempertimbangkan faktor keselamatan di samping bertujuan untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Menurutnya, dengan pemangkasan waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi sekitar 40 menit, diharapkan kedepannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang.

Dia mengatakan, hal itu dilakukan KAI Commuter untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, sebanyak 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta sepanjang 2024. 

Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan dapat melayani sekitar 20% atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

Joni menyebut, proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tidak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City.

Pasalnya, kata dia, kedua stasiun ini memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko. 

“Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” tuturnya.

Adapun, saat ini KAI Commuter tengah menggenjot kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City. Salah satunya, dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun.

Tak hanya itu, Joni menyebut bahwa pihaknya tengah membangun area bagi pelaku usaha guna mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper