Bisnis.com, JAKARTA — India disebut akan memangkas tarif impor untuk kebutuhan produksi tekstil hingga elektronik. Hal ini dilakukan untuk menggenjot ekspor produk manufaktur dari negara tersebut sehingga industri lokal tumbuh dan menyerap tenaga kerja.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (2/2/2025) Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan pemerintah juga akan menghapus tarif impor untuk komoditas mineral seperti kobalt, seng, dan timbal yang saat ini dikenakan tarif impor 5%.
Tidak hanya itu, tarif pada mesin yang digunakan dalam pembuatan baterai lithium-ion kendaraan listrik dan ponsel juga akan dibatalkan. Adapun, pemangkasan tarif impor ini akan berlaku efektif pada 2 Februari.
"Ini juga akan mendukung manufaktur domestik dan penambahan nilai, mempromosikan ekspor, memfasilitasi perdagangan dan memberikan bantuan kepada rakyat jelata," kata Sitharaman, dikutip dari Bloomberg.
Sementara itu, untukmeningkatkan daya saing ekspor di sektor kulit dan tekstil, pemerintah India kan mengurangi pungutan tarif bea cukai pada produk-produk tertentu.
Pengurangan pungutan lintas sektor dinilai akan membantu pemerintahan yang saat ini dinakhodai Perdana Menteri Narendra Modi untuk meningkatkan produksi lokal dan menarik perusahaan yang ingin melakukan diversifikasi dari China.
Baca Juga
Langkah ini disebut penting untuk menangani ancaman tarif universal Presiden AS Donald Trump. Adapun, beberapa produk yang bea masuknya telah dikurangi, yaitu esensi penyedap sintetis yang digunakan dalam makanan dan minuman hingga 20% dari semula 100%.
Bea masuk kulit wet blue menjadi nol dari semula 10%, modul kamera hingga papan sirkuit cetak menjadi nol dari 2,5%.
Di sektor telekomunikasi, pajak pada ethernet kelas operator beralih menjadi 10% dari 20%. Kemudian, barang yang digunakan dalam membangun kendaraan peluncuran dan peluncuran satelit dipangkas tarifnya menjadi nol dari 5%.
Lebih lanjut, bagian dari mainan elektronik hingga 20% dari 70%, sepeda motor yang dibangun sepenuhnya dengan kapasitas mesin 1600 cc menjadi 40% dari 50%; pada semi-diketuk turun menjadi 20% dari 25%, dan 10% dari 15% pada sepeda motor completely knock down (CKD).
Produk yang dipangkas tarif impornya juga yaitu ikan beku hingga 5% dari 30% untuk meningkatkan daya saing India di pasar makanan laut global.