Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) hingga saat ini belum memberikan penugasan ke BUMN Pangan untuk impor 100.000 ton daging kerbau. Penugasan ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan daging selama periode Ramadan dan Lebaran.
Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa menyampaikan, penugasan importasi daging kerbau memang belum dilakukan. Pasalnya, Bapanas masih menunggu keluarnya risalah rapat koordinasi terbatas (rakortas).
“Kami masih menunggu hasil risalah rakortasnya keluar, begitu ada [hasil rakortas] nanti kita bisa tahu,” kata Ketut usai menghadiri seminar nasional: Outlook Sektor Pertanian 2025, Senin (3/2/2025).
Dia mengatakan, kondisi ini tidak akan mengganggu ketersediaan daging selama Ramadan dan Lebaran. Pasalnya, Ketut menyebut bahwa stok daging yang ada saat ini masih mencukupi. Dia tidak mengungkap berapa banyak stok daging yang saat ini dimiliki oleh pemerintah.
Kendati begitu, Ketut mengharapkan risalah rakortas dapat keluar dua hingga tiga hari ke depan. Dengan begitu, Bapanas dapat langsung mengeksekusi penugasan yang diberikan.
Dalam catatan Bisnis, pemerintah telah menyepakati untuk mendatangkan 180.000 ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan tahun ini. Rencana itu telah disepakati pemerintah sejak tahun lalu.
Baca Juga
“Sudah diputuskan 180.000 ton daging, itu bisa daging beku atau bakalan. Nanti ada perhitungannya,” kata Kepala Bapanas Arief saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Rabu (22/1/2025).
Sementara itu, untuk impor daging kerbau 100.000 ton, pemerintah akan menunggu hasil putusan rakortas. Mengingat, pengadaan daging kerbau biasanya dilakukan untuk stabilisasi stok dan harga di dalam negeri.
Dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan stok pangan jelang Imlek, puasa, dan Lebaran aman. Kendati begitu, dia mengakui bahwa harga sejumlah komoditas pangan seperti minyak goreng curah dan gula sedikit mengalami kenaikan harga.
“Akan dievaluasi apa sebabnya dan selanjutnya ada kebijakan-kebijakan yang akan kita ambil,” ujarnya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, pemerintah juga telah memutuskan untuk impor daging guna memenuhi kebutuhan pada saat puasa dan Lebaran di 2025.
“Sudah diputuskan, harus segera diadakan [impor daging],” ujar Zulhas, Rabu (22/1/2025).
Dalam hal ini, Zulhas memastikan bahwa pemerintah akan melakukan monitoring agar pengadaan daging dari luar negeri dapat berjalan dengan lancar dan tiba di Indonesia sebelum periode puasa berlangsung.
“Kita akan monitor biar cepat. Jangan sampai nanti puasa telat nggak ada barangnya,” pungkasnya.