Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Impor Baja Trump Bikin Meksiko Hingga Uni Eropa Meradang

Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan tarif pada semua impor baja dan aluminium bulan depan.
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. / Bloomberg-Jim Vondruska
Pemenang Pemilu Presiden Amerika Serikat 2024 Donald Trump. / Bloomberg-Jim Vondruska

Bisnis.com, JAKARTA — Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengenakan tarif impor pada semua baja dan aluminium bulan depan.

Langkah Trump telah meningkatkan kekhawatiran akan perang dagang ketika para pemimpin bisnis dan politik bersiap untuk lebih banyak lagi pengumuman bea dagang dari pemerintahan baru.

Melansir Reuters pada Selasa (12/2/2025), Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard menyebut keputusan tarif tersebut tidak dapat dibenarkan dan tidak adil. Dia tidak mengatakan apakah Meksiko merencanakan tarif timbal balik terhadap baja atau aluminium yang diimpornya dari Amerika Serikat.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan tarif tersebut tidak dapat diterima. Tanggapan Kanada, jika diperlukan, akan tegas dan jelas, katanya pada pertemuan puncak kecerdasan buatan di Paris.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen turut mengecam hal tersebut, dan mengatakan bahwa blok beranggotakan 27 negara tersebut akan mengambil tindakan balasan yang tegas dan proporsional.

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance mengatakan dia akan membahas masalah perdagangan dan ekonomi dengan Von der Leyen pada pertemuan puncak AI di Paris pada Selasa waktu setempat.

Dunia usaha di Amerika juga memperingatkan dampak buruk dari tarif ini, di mana banyak perusahaan manufaktur mengalami kesulitan untuk merencanakan langkah selanjutnya atau menentukan apakah Trump akan menindaklanjutinya.

Kenaikan tarif akan berdampak pada seluruh rantai pasokan, dan berdampak pada semua bisnis yang bergantung pada bahan baku tersebut, kata mereka.

Trump menandatangani proklamasi pada Senin malam untuk menaikkan tarif AS pada aluminium menjadi 25% dari tarif sebelumnya sebesar 10% dan menghapus pengecualian negara dan kesepakatan kuota serta ratusan ribu pengecualian tarif khusus produk untuk kedua logam tersebut.

Langkah-langkah tersebut, yang akan mulai berlaku pada 12 Maret, akan berlaku untuk jutaan ton impor baja dan aluminium dari Kanada, Brasil, Meksiko, Korea Selatan, dan negara-negara lain yang telah memasuki AS dengan bebas bea berdasarkan kebijakan tersebut.

Langkah ini akan menyederhanakan tarif logam, kata Trump kepada wartawan. 

"Itu 25% tanpa pengecualian atau pengecualian. Itu semua negara, tidak peduli dari mana asalnya, semua negara," jelas Trump.

Trump mengatakan bahwa dia akan mengumumkan tarif timbal balik selama dua hari ke depan pada semua negara yang mengenakan bea atas barang-barang AS, dan mengatakan dia juga mempertimbangkan tarif pada mobil, semikonduktor, dan obat-obatan.

Ketika ditanya mengenai ancaman pembalasan negara-negara lain terhadap tarif barunya, Trump berkata, "Saya tidak keberatan."

Belum ada panduan terbaru mengenai waktu pelaksanaan hal tersebut yang diberikan oleh Gedung Putih pada Selasa sore.

Siap Membalas

Ketua Komisi Eropa von der Leyen mengatakan dia sangat menyesali keputusan AS, dan menambahkan bahwa tarif adalah pajak yang buruk bagi dunia usaha dan lebih buruk lagi bagi konsumen. 

Adapun, ekspor baja UE ke AS rata-rata mencapai 3 miliar euro atau US$3,1 miliar per tahun selama dekade terakhir.

"Tarif yang tidak adil terhadap UE tidak akan dibiarkan begitu saja—hal ini akan memicu tindakan balasan yang tegas dan proporsional," katanya dalam sebuah pernyataan.

Salah satu opsi bagi UE adalah mengaktifkan kembali tarif yang diberlakukan pada 2018 pada masa jabatan pertama Trump, yang ditangguhkan berdasarkan perjanjian dengan pendahulunya, Presiden Joe Biden.

Tarif UE terhadap produk-produk AS seperti bourbon, sepeda motor, dan jus jeruk saat ini ditangguhkan hingga akhir Maret.

Kamar Dagang Amerika untuk UE (AmCham EU), yang mewakili perusahaan-perusahaan AS yang aktif di Eropa, juga mengkritik langkah tersebut karena merugikan lapangan kerja, kemakmuran dan keamanan di kedua sisi Atlantik.

"Kerusakan yang terjadi tidak hanya terjadi pada sektor baja dan aluminium, tetapi juga berdampak pada semua bisnis yang bergantung pada bahan-bahan tersebut di seluruh rantai pasokan," katanya dalam sebuah pernyataan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper