Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-Meksiko Cari Titik Temu, Kenaikan Tarif Dihentikan Sementara

AS menunda kenaikan tarif impor Meksiko selama 90 hari untuk negosiasi dagang.
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bendera AS dengan label tarif./Reuters-Dado Ruvic
Ringkasan Berita
  • Presiden AS Donald Trump menunda kenaikan tarif impor terhadap Meksiko selama 90 hari untuk menyelesaikan negosiasi dagang, meskipun sebelumnya mengancam akan menaikkan tarif dari 25% menjadi 30%.
  • Produk yang tercakup dalam perjanjian dagang bebas antara AS, Meksiko, dan Kanada (USMCA) tetap dikecualikan dari kenaikan tarif, memberikan keuntungan ekonomi bagi Meksiko.
  • Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Trump sepakat untuk menghapus hambatan perdagangan non-tarif dan membahas isu-isu perbatasan serta investasi, meskipun belum ada kesepakatan final terkait defisit perdagangan AS-Meksiko.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda pemberlakuan tarif impor terhadap Meksiko selama 90 hari untuk memberi waktu tambahan untuk menyelesaikan negosiasi dagang, setelah sempat mengancam akan menaikkan bea masuk terhadap mitra dagang utama tersebut.

Trump sebelumnya berencana menaikkan tarif atas ekspor Meksiko dari 25% menjadi 30% mulai Jumat (1/8/2025), dengan alasan pemerintahan Presiden Claudia Sheinbaum dinilai belum cukup membantu mengamankan perbatasan kedua negara. Namun, sejumlah produk yang tersertifikasi dalam perjanjian dagang bebas antara AS, Meksiko, dan Kanada (USMCA) tetap dikecualikan dari kebijakan tersebut.

Keputusan untuk menunda kenaikan tarif ini diumumkan hanya sehari setelah Trump menegaskan bahwa tenggat waktu 1 Agustus tidak akan diperpanjang melalui unggahan di media sosialnya.

“Kompleksitas kesepakatan dengan Meksiko berbeda dengan negara lain karena menyangkut tantangan sekaligus aset yang ada di perbatasan,” ujar Trump dikutip dari Bloomberg pada Jumat (1/8/2025) waktu setempat setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Sheinbaum.

Trump menargetkan kesepakatan dagang bisa ditandatangani dalam jangka waktu 90 hari atau lebih. Selain penundaan kenaikan tarif, keuntungan terbesar bagi Meksiko adalah tetap diberlakukannya pengecualian untuk barang-barang yang tercakup dalam perjanjian USMCA.

Pengecualian ini membantu Meksiko terhindar dari dampak ekonomi yang lebih besar akibat tarif terkait perdagangan fentanyl yang dikenakan awal tahun ini.

Meski demikian, tarif terpisah sebesar 25% untuk mobil dan 50% untuk baja dan aluminium tetap menekan laju pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

Mata uang peso Meksiko sempat menguat hingga menyentuh level tertinggi sesi perdagangan setelah pengumuman ini, sebelum terkoreksi dan diperdagangkan 0,4% lebih tinggi di level 18,8193 per dolar AS pada pukul 11:15 siang waktu New York.

Trump juga menyebut bahwa Meksiko sepakat untuk segera menghapus hambatan perdagangan non-tarif, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Di sisi lain, Presiden Sheinbaum menyebut percakapannya dengan Trump sebagai pembicaraan yang sangat baik dalam pernyataan di media sosial, tanpa menambahkan informasi lanjutan.

Dalam konferensi pers hariannya, Sheinbaum mengatakan bahwa tidak ada rencana pertemuan tatap muka dengan Trump, tetapi keduanya akan berbicara kembali menjelang tenggat 90 hari. Dia juga menyebutkan bahwa perjanjian kerja sama keamanan yang mencakup isu-isu perbatasan AS-Meksiko akan segera ditandatangani, kemungkinan dalam pekan depan.

Presiden Sheinbaum juga mengungkapkan bahwa keduanya membahas rencana investasi di perusahaan-perusahaan Amerika, dan dirinya telah menyampaikan beberapa opsi untuk mengurangi defisit perdagangan AS terhadap Meksiko. Namun, belum ada kesepakatan final terkait isu tersebut. Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard menambahkan topik kekayaan intelektual, paten, dan ketenagakerjaan juga akan dibahas dalam negosiasi selanjutnya.

Trump sebelumnya menetapkan tenggat 1 Agustus untuk kenaikan tarif impor dari negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Dalam beberapa hari terakhir, AS telah mencapai kesepakatan dengan Jepang, Korea Selatan, dan Uni Eropa, serta melanjutkan pembicaraan dengan Filipina dan Vietnam.

Sesuai pola yang sering membuat pelaku pasar bingung, Trump kembali menarik ancaman tarif terburuknya. Awal pekan ini, Trump urung memberlakukan tarif penuh sebesar 50% terhadap produk asal Brasil, mitra dagang utama Amerika Latin, sehingga produk seperti pesawat sipil dan jus jeruk tetap dikenakan tarif 10%. Tarif baru untuk komoditas tembaga juga lebih ringan dari perkiraan pasar.

Sejak awal perundingan dagang, Presiden Sheinbaum menegaskan pendekatan negosiasi yang tenang dan rasional, menghindari aksi balasan cepat yang diambil negara lain. Namun, kesabaran para negosiator Meksiko mulai menipis seiring AS melanjutkan tarif terhadap industri ekspor utama seperti otomotif dan baja.

Sejumlah pejabat kabinet Meksiko bahkan secara rutin terbang ke Washington untuk bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Meksiko merupakan mitra dagang terbesar AS, yang menjadi salah satu argumen utama agar negara itu mendapat perlakuan khusus. Sekitar 83% impor AS dari Meksiko pada Mei lalu dibebaskan dari tarif, menurut analisis Bloomberg Economics berdasarkan data dari Biro Sensus Departemen Perdagangan AS.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro