Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Isyaratkan Kompromi Tarif Impor dengan Kanada dan Meksiko

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan Trump berpeluang mengumumkan rencana pelonggaran tarif impor dari Kanada dan Meksiko untuk barang tertentu.
Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Bonnie Cash/UPI
Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Bonnie Cash/UPI

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump berpeluang mengumumkan rencana pelonggaran tarif terhadap barang-barang dari Kanada dan Meksiko yang termasuk dalam perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara pada Rabu.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan Meksiko dan Kanada terus berupaya menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan kerja sama, dan Trump mendengarkan karena ia selalu mengedepankan keadilan dan keseimbangan.

“Saya rasa Trump akan mencapai kesepakatan dengan mereka—bukan berupa penundaan, tetapi solusi di mana kedua belah pihak bergerak ke arah tengah. Kemungkinan besar, pengumuman akan dibuat besok (Rabu),” ungkap Lutnick dalam wawancara dengan Fox Business, dikutip Bloomberg.

Lutnick tidak merinci langkah konkret yang sedang dipertimbangkan Trump setelah memberlakukan tarif menyeluruh terhadap seluruh impor dari Kanada dan Meksiko, yang dikaitkan dengan upaya AS menekan arus masuk fentanyl dan imigran ilegal.

Namun, ia menegaskan bahwa tarif tidak akan sepenuhnya dicabut, melainkan akan disesuaikan.

“Jika Kanada dan Meksiko mematuhi ketentuan dalam perjanjian dagang, presiden mungkin akan memberikan kelonggaran. Namun, jika tidak, maka tarif tetap berlaku,” lanjut Lutnick.

Pernyataan ini menjadi sinyal pertama bahwa Trump mungkin bersedia melunak setelah sebelumnya bersikeras mempertahankan kebijakan tarifnya.

Pada Selasa, ia bahkan mengecam langkah balasan Kanada dan menyebut Perdana Menteri Justin Trudeau sebagai “gubernur,” sambil memperingatkan bahwa tarif balasan dari Kanada akan dihadapi dengan tindakan serupa dari AS.

Reaksi pasar global terhadap kebijakan tarif ini cukup signifikan, dengan indeks saham utama mengalami tekanan. Indeks S&P 500 melemah 1,2% ke level sebelum pemilu. Namun, saham sektor otomotif dan perbankan menguat dalam perdagangan setelah perdagangan reguler, sementara harga minyak mentah Kanada naik.

Di Washington, tekanan politik terhadap Trump semakin besar. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republik, termasuk sekutu dekat Trump, meminta presiden untuk meninjau kembali kebijakannya.

Mereka khawatir kebijakan ini akan meningkatkan harga bagi konsumen Amerika dan merugikan industri utama seperti pertanian dan otomotif.

Senator Partai Republik dari Texas Ted Cruz berharap tarif terhadap barang impor dari Kanada dan Meksiko tidak akan berlangsung lama.

”Saya berharap tarif ini hanya sebagai strategi negosiasi, sebagaimana yang disampaikan presiden, sehingga pada akhirnya dapat dicabut,” jelasnya.

Trump sebelumnya telah menunda penerapan tarif ini selama satu bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk melaksanakannya pada Senin. Menurutnya, tidak ada lagi ruang untuk negosiasi setelah Kanada dan Meksiko mengulur waktu hingga Februari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper