Bisnis.com, JAKARTA – Proyek prakarsa Jalan Tol Harbour Road Semarang masih belum kunjung terealisasi. Berdasarkan kabar terbarunya, proyek tersebut saat ini masih dalam tahap proses studi kelayakan atau feasibility study.
Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Wilan Oktavian menjelaskan bahwa saat ini proyek tersebut masih dalam tahap pembaruan kriteria kesiapan atau readiness criteria (RC).
Berdasarkan informasi terbaru, nilai investasi Semarang Harbour Toll Road itu mengalami pembengkakan, menjadi Rp13,3 triliun. Sementara pada 2021 nilai investasi proyek tersebut dilaporkan hanya sebesar Rp12,5 triliun.
“Itu [Tol Harbour Road Semarang] kalau berdasarkan data kami panjangnya kurang lebih 20,16 km. Perkiraan nilai investasinya Rp13,3 triliun,” kata Wilan saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Rabu (12/3/2025).
Wilan menjelaskan, proyek itu semulanya direncanakan bakal terintegrasi dengan Giant Sea Wall yang juga bakal dibangun jalan tol di atasnya. Namun demikian, hal itu masih belum dapat dipastikan karena masih berada dalam tahap FS.
Adapun, saat ini Tol Harbour Road Semarang hanya diprakarsai oleh PT Sumber Mitra Jaya. Di mana, sebelumnya proyek Harbour Road diprakarsai oleh dua entitas yakni PT Sumber Mitra Jaya dan PT Waskita Toll Road.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, proyek Semarang Harbour Toll Road semulanya dicanangkan untuk dilelang pada kuartal I/2021 dan ditargetkan beroperasi pada 2023.
Namun sayangnya, Wilan tidak merinci apa alasan molornya pembangunan proyek Tol Harbour Semarang itu. Akan tetapi, dia memastikan perencanaan pembangunan tol tersebut saat ini tetap berlangsung.
“Nanti akan ada kerja sama dengan Pemda juga. Nanti yang bikin poldernya nanti Pemda, yang badan usaha itu yang bikin tol dan tanggulnya. Tapi progresnya sudah masih di DJPI ini,” ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah menjelaskan bahwa pembangunan proyek Semarang Harbour Toll Road ditujukan untuk mengatasi kemacetan dan mendorong mobilisasi logistik di Semarang.
Nantinya, jalan tol tersebut bakal menghubungkan kawasan industri Kendal dengan Pelabuhan Tanjung Emas.