Bisnis.com, PROBOLINGGO — PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) optimistis pengerjaan proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi paket 3 akan tuntas sampai akhir Desember 2025 yang ditandai dengan target pasokan beton tuntas.
Kepala Kepala Divisi Readymix & Quarry WSBP, Handoko Budi Nugroho, mengatakan nilai kontrak Rp91,99 miliar, sedangkan produk yang dipasok WSBP, yakni readymix 88,631m3, spun pile 65 batang, square pile 3.810 batang, dan PC-I Girder 84 batang.
“Proyek jalan tol Probolinggo - Banyuwangi Paket 3 ini memiliki panjang 25 km, WSBP mendapatkan porsi sebanyak 5,8 km, sedangkan sisanya dikerjakan oleh PP sepanjang 13,1 km dan WIKA sepanjang 6,7 km, tapi WSBP melayani juga untuk PP dan WIKA juga di paket 3 ini. Namun memang dedicated-nya ke Waskita. Target selesai suplai Desember 2025,” kata Handoko di Probolinggo, Kamis (7/8/2025).
Lebih lanjut, dia mengungkapkan progres suplai hingga saat ini telah mencapai sekitar 70%-100%. Perinciannya yakni readymix 74,8%, spun pile 100%, square pile100%, dan PC-I Girder 100%.
Dia menegaskan, manfaat Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3, yakni menghubungkan kota besar Surabaya – Malang – Banyuwangi, meningkatkan konektivitas wisata (Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Alas Purwo), mendukung jalur lintas selatan Pulau Jawa (Merak–Banyuwangi), dan mendorong pertumbuhan ekonomi & investasi lokal
Handoko mengungkapkan bahwa PT WSBP dalam memasok bahan konstruksi ke proyek tol tersebut mengutamakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dan produk lokal.
Baca Juga
Dalam memasok beton pada proyek tersebut, kata dia, WSBP juga melakukan inovasi beton readymix, yakni menggunakan teknologi produk inovatif seperti fastcrete yang merupakan beton cepat kering yang digunakan untuk perbaikan maupun pembuatan konstruksi perkerasan jalan.
Selain itu, WSBP menggunakan teknologi mortar foam atau pengganti timbunan tanah atau sub base yang biasanya dipakai tanpa memerlukan lahan yang lebar karena dapat dibangun tegak dan tidak memerlukan dinding penahan serta tidak perlu alat pemadat karena dapat memadat dengan sendirinya.
“WSBP juga telah memperoleh Green Label Indonesia dari Green Product Council Indonesia (GPCI),” ucapnya.
Green label didapatkan dari proses produksi yang ramah lingkungan, yakni efisiensi air dan energi, pengelolaan limbah dan emisi, kesehatan dan keselamatan kerja.
Dia menjelaskan pula, manfaat mendapatkan green label yakni meningkatkan kredibilitas produk WSBP di pasar nasional maupun internasional, serta meningkatkan daya saing WSBP dalam proyek-proyek strategis.
Direktur Operasi WSBP, Itung Prasaja, menegaskan hingga pertengahan 2025, WSBP memiliki kontrak dikelola dari seluruh portfolio bisnis mencapai Rp1,76 triliun.
Perinciannya, bisnis precast Rp826 miliar (47%), produk terlaris spun pile,girder, lini bisnis readymix dan quarry Rp506 Miliar (29%), produk terlaris readymix (K350, FC 45), mortar foam, lini bisnis jasa konstruksi Rp418 Miliar (23%)
“Kemudian lini bisnis sewa alat berat Rp9 Miliar (1%). Produk terlaris truk mixer dan truk trailer,” ungkapnya. (K24)