Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Rumah di Singapura Catat Rekor Tertinggi 3 Bulan per Februari 2025

Urban Redevelopment Authority (URA) melaporkan pengembang di Singapura menjual 1.575 unit sepanjang bulan lalu.
Bendera Singapura di atas gedung perkantoran pusat kota./Bloomberg-Nicky Loh
Bendera Singapura di atas gedung perkantoran pusat kota./Bloomberg-Nicky Loh

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan rumah pribadi di Singapura melonjak ke level tertinggi dalam 3 bulan per Februari 2025. Lonjakan penjualan hunian itu didorong oleh permintaan warga lokal untuk hunian di pinggiran kota serta aksi spekulasi pasar.

Mengutip Bloomberg, Senin (17/3/2025), dilaporkan berdasarkan data Urban Redevelopment Authority (URA), pengembang di Singapura berhasil menjual 1.575 unit sepanjang bulan lalu.

Kenaikan ini terjadi seiring dengan turunnya suku bunga dan langkah sebagian pembeli yang menjual kembali kondominium yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan capital gain. Aksi tersebut memicu spekulasi bahwa pemerintah Singapura akan segera memberlakukan kebijakan baru guna mendinginkan pasar properti yang semakin panas.

Tren penjualan melonjak terutama di proyek hunian massal di luar pusat kota. Parktown Residence di wilayah timur menjadi proyek dengan kinerja terbaik, dengan penjualan lebih dari 1.000 unit atau sekitar 87% dari total unit yang tersedia sejak peluncuran. Proyek-proyek di dekat kawasan perumahan umum, yang menjadi tempat tinggal sebagian besar penduduk lokal, juga mencatat permintaan tinggi.

Analis dari Barclays Plc, Morgan Stanley, dan Citigroup Inc. memperingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, pemerintah kemungkinan akan mengambil langkah lebih lanjut untuk meredam spekulasi. Keterjangkauan perumahan kini menjadi isu utama, terutama menjelang pemilihan umum tahun ini, di tengah kenaikan harga rumah publik bekas.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan pasar properti, termasuk menaikkan pajak pembelian rumah bagi warga negara asing hingga 60% serta meningkatkan pasokan lahan untuk perumahan swasta. Langkah-langkah tambahan kini berpotensi diberlakukan guna memastikan stabilitas pasar properti Singapura.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper