Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Industri RI Berpotensi Paling Terdampak Tarif Trump

Kebijakan tarif Trump dapat menjadi pukulan besar bagi industri yang berorientasi ekspor. Berikut daftar industri yang berpotensi paling terdampak tarif Trump:
Karyawan beraktivitas di salah satu pabrik di Jawa Barat. Bisnis/Bisnis
Karyawan beraktivitas di salah satu pabrik di Jawa Barat. Bisnis/Bisnis

3. Industri Karet (HS 40)

Produk karet juga memiliki pasar besar di AS dengan nilai ekspor yang mencapai US$1,63 miliar pada 2023 dan naik menjadi US$1,68 miliar pada 2024. 

Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatra Utara (Sumut) menyatakan, dampak signifikan akan terasa terutama karena AS merupakan negara tujuan ekspor terbesar kedua karet alam dari Sumut setelah Jepang pada 2024, dengan pangsa ekspor mencapai 20,11%.

"Dengan pangsa ekspor ke AS mencapai 20,11%, kebijakan tarif AS dapat mengancam penurunan volume ekspor dan mempengaruhi industri karet di Sumatra Utara secara signifikan," ujar Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut Edy Irwansyah, Sabtu (5/4/2025).

4. Industri Mesin dan Alat Listrik (HS 85) 

Ketua Umum Asosiasi Produsen Peralatan Listrik (APPI) Yohanes P. Widjaja mengatakan, penerapan tarif impor produk kelistrikan oleh AS sebesar 32% akan berdampak negatif terhadap potensi ekspor bagi produk kelistrikan dari Indonesia.

“Produk peralatan listrik dari Indonesia secara kualitas sudah mampu untuk bersaing di pasar international, dan kami membutuhkan kehadiran pemerintah untuk mempertahankan industri lokal,” kata Yohanes dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/4/2025).

Adapun, nilai ekspor produk mesin dan alat listrik (HS 85) sebesar US$4,18 miliar pada 2024 atau meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai US$3,45 miliar. 

Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku usaha peralatan listrik mendapat kesempatan ekspor ke AS serta beberapa negara lainnya untuk produk transformator tenaga, transformator distribusi, panel listrik tegangan menengah, panel listrik tegangan rendah, meter listrik (kWh meter).

Yohanes juga melihat kebijakan bea masuk impor (BMI) yang diterapkan AS dapat memicu maraknya barang impor produk jadi yang dialihkan ke pasar Indonesia.

Pelaku usaha berharap agar pemerintah melindungi industri dalam negeri melalui perlindungan pasar domestik dari produk impor terutama produk impor dari negara terdampak atas kebijakan BMI AS.

“Pasar domestik Indonesia, merupakan secondary market, size besar dan dengan daya beli tinggi. Oleh karena itu, perlu bagi industri atau asosiasi industri meminta perlindungan dari Pemerintah atas pemberlakuan kebijakan BMI AS,” terangnya.

5. Industri Furnitur (HS 94)

Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) memproyeksi kebijakan tarif impor Trump akan berdampak pada penurunan utilitas industri. 

Ketua Umum Asmindo Dedy Rochimat mengatakan, apabila utilitas produksi menurun maka akan memengaruhi penyesuaian atau pengurangan tenaga kerja di sektor padat karya ini. 

“Saat ini, pasar Amerika Serikat adalah tujuan ekspor utama Indonesia. Dari total nilai ekspor mebel Indonesia sebesar US$2,2 miliar, porsi ekspor ke AS mencapai 60%,” ujar Dedy dalam keterangan resminya.

Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor furnitur ke AS dalam masa pemulihan pascapandemi. Pada 2021, nilainya telah mencapai US$1,79 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$1,28 miliar. 

Kemudian, pada 2022, nilai ekspor furnitur ke AS kembali turun tipis ke angka US$1,73 miliar. Tren penurunan kembali terjadi seiring melemahnya permintaan global yang merosot ke US$1,30 miliar pada 2023. 

Pada 2024, nilai ekspor furnitur lokal ke AS mencapai US$1,43 miliar. Menurut Dedy, kebijakan Trump dipastikan akan berdampak signifikan terhadap kelangsungan industri mebel nasional. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper