Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Minta Inpex Percepat Keputusan Investasi Proyek Abadi Masela ke 2026

SKK Migas mendorong Inpex untuk mempercepat keputusan investasi akhir proyek gas alam cair (LNG) di Lapangan Abadi Masela
President and CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto dalam acara peluncuran Front-End Engineering Design (FEED) atau desain teknis atau rekayasa Onshore LNG (OLNG) untuk proyek Lapangan Gas Abadi, Blok Masela di Jakarta, Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah
President and CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto dalam acara peluncuran Front-End Engineering Design (FEED) atau desain teknis atau rekayasa Onshore LNG (OLNG) untuk proyek Lapangan Gas Abadi, Blok Masela di Jakarta, Rabu (9/4/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan Hidayatullah

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Djoko Siswanto meminta Inpex Corp untuk mempercepat keputusan akhir investasi atau final investment decision (FID) proyek gas alam cair (LNG) di Lapangan Abadi Masela pada tahun depan atau 2026.

Semula, FID proyek LNG di Lapangan Abadi Masela di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku itu ditargetkan tercapai pada 2027.

"Harus tahun depan. Ini kan kita percepat," kata Djoko usai acara peluncuran fase Inisiasi Front-End Engineering Design Onshore LNG (FEED OLNG) untuk proyek Lapangan Gas Abadi Masela di Jakarta, Rabu (9/4/2025).

Djoko menilai Inpex seharusnya sudah siap melakukan FID tahun depan. Apalagi, saat ini Inpex telah mulai inisiasi desain rekayasa awal atau FEED OLNG.

Inisiasi ini juga diharapkan menjadi fondasi yang kokoh dengan segera disepakatinya perjanjian jual beli gas (PPJG) menuju FID.

"Jadi kita percepat sehingga tahun depan bisa selesai terus FID," tegas Djoko.

Dia juga menegaskan kembali komitmen SKK Migas dalam mendorong percepatan proyek ini menuju target besar onstream pada 2030. Hal itu dilakukan dengan kolaborasi dan profesionalisme dari Inpex dan para mitra KKS. 

"Mari kita selesaikan setiap tahapan pekerjaan dengan sense of urgency yang kuat. Proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, tetapi juga menjadi benchmark sebagai proyek kelas dunia yang mengedepankan keselamatan, keberlanjutan, dan keunggulan teknis," katanya.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) di sektor energi, Proyek Gas Abadi memainkan peran penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih. 

Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train likuefaksi LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (mtpa), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (bcpd). 

Inpex mengelola Lapangan Gas Abadi dengan hak partisipasi 65%, bersama mitra Pertamina Hulu Energi Masela (20%) dan Petronas Masela Sdn. Bhd. (15%).

Sebelumnya, Inpex Corp menargetkan mencapai keputusan akhir investasi atau FID pada proyek gas alam cair di Lapangan Abadi Masela, Indonesia pada 2027, sebagai upaya perluasan pasokan LNG.  

Dikutip dari Reuters, Sabtu (15/2/2025), hal tersebut terungkap dalam rencana bisnis 3 tahun mendatang, di mana Inpex berencana untuk berinvestasi US$11,7 miliar di berbagai wilayah, termasuk proyek andalannya Ichthys LNG di Australia. 

Presiden dan CEO Inpex Corp Takayuki Ueda mengatakan, pihaknya melihat potensi besar dalam pengembangan bisnis LNG yang dapat mendukung transisi energi. 

"Gas alam dan LNG memiliki intensitas emisi gas rumah kaca yang relatif rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya dan akan memainkan peran yang semakin penting sebagai bahan bakar praktis dalam transisi energi," ujar Ueda.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper