Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shell Berniat Kembali Berinvestasi di Sektor Hulu Migas RI

Rencana investasi Shell tengah memasuki tahap evaluasi minat area bersama SKK Migas
Logo SPBU Shell. / Bloomberg-Betty Laura Zapata
Logo SPBU Shell. / Bloomberg-Betty Laura Zapata

Bisnis.com, JAKARTA — Shell Plc. tengah mempertimbangkan untuk kembali berinvestasi di sektor hulu migas Indonesia.

Perusahaan asal Eropa tersebut kini tengah memasuki tahap evaluasi minat area bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data WK SKK Migas Asnidar. Dia menuturkan pihaknya masih mengurusi evaluasi minat area yang dikaji Shell.

Kendati, Asnidar enggan merinci terkait blok migas potensial mana yang dibidik Shell.

“Shell masih dalam tahap evaluasi area of interest ya," ucap Asnidar kepada Bisnis, Selasa (20/5/2025).

Shell sendiri saat ini memang beroperasi di Indonesia. Namun, bisnis mereka itu bergerak di sektor hilir.

Perusahaan yang bermarkas Belanda itu sebelumnya memang pernah terjun berinvestasi di sektor hulu migas RI. Namun, perusahaan mundur pada 2023 lalu.

Shell melepas 35% hak partisipasinya di Blok Masela, proyek gas alam cair (LNG) di Maluku. Pada Juli 2023, Shell resmi menjual sahamnya kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Petronas, dengan rincian 20% untuk PHE dan 15% untuk Petronas.

Ramai-ramai Perusahaan Kelas Kakap Kembali Lirik RI

Selain Shell, dua perusahaan energi skala.global lain jiga kembali tertarik menanam modal di Indonesia. Dua perusahaan itu yakni Chevron dan TotalEnergies.

Asnidar pun mengamini Chevron tertarik terhadap beberapa area prospektif di Tanah Air. Namun, semuanya masih dalam tahap penjajakan dan diskusi awal.

"Jadi belum ada keputusan final atau pengumuman resmi terkait lapangan mana yang akan menjadi fokus atau waktu pasti mereka untuk masuk kembali," tutur Asnidar. 

Sementara, TotalEnergies sedang menjajaki peluang akuisisi sebagian hak partisipasi atau participating interest (PI) blok migas eksplorasi Bobara di perairan lepas pantai Provinsi Papua Barat. Adapun, Blok Bobara saat ini digarap Petroliam Nasional Berhad atau Petronas. 

Asnidar mengatakan, proses akuisisi saham Petronas oleh TotalEnergies masih dalam tahap penjajakan secara business to business (B2B). 

"Betul, sedang proses di internal Petronas dan Total secara B2B ya. Kita tunggu saja kabar baiknya," ujar Asnidar.

Oleh karena itu, Asnidar belum bisa memerinci berapa persen saham Petronas di Blok Bobara yang bakal diakuisisi TotalEnergies.

Terlepas dari hal itu, pihaknya menyambut baik setiap minat dan inisiatif dari investor global untuk kembali melihat potensi hulu migas di Indonesia.  

Menurutnya, hal ini mencerminkan semakin meningkatnya kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia. Dia pun menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong iklim investasi di sektor hulu migas 

"Kami dorong bersama pemerintah, terutama melalui perbaikan fiscal terms, kepastian regulasi, dan penyediaan data eksplorasi yang terbuka," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper