Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengakselerasi dua agenda besar dalam waktu dekat.
Agenda tersebut, kata Bahlil, adalah peningkatan lifting minyak dan gas bumi, serta percepatan proyek hilirisasi strategis nasional.
Dia mengatakan bahwa salah satu upaya untuk mendorong peningkatan lifting minyak, pemerintah akan melakukan pembukaan The 49th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition pada Rabu (21/5/2025) di ICE BSD City, Tangerang.
Bahlil menekankan bahwa acara bergengsi tahunan tersebut dijadwalkan akan dihadiri oleh delegasi dari 46 negara, termasuk para pelaku industri minyak dan gas, serta kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
“Besok ada acara IPA, besok itu acara besar yang dihadiri oleh 46 negara serta KKKS dalam rangka meningkatkan lifting,” ucapnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (20/5/2025).
Bahlil menegaskan bahwa peningkatan lifting migas tidak bisa dilepaskan dari strategi besar pemerintah dalam mendorong investasi sektor energi dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Baca Juga
Menurutnya, lifting migas yang stabil sangat penting untuk menopang fiskal dan menciptakan kepastian pasokan energi di tengah transisi energi global.
Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama Bahlil juga mengungkap bahwa pemerintah tengah menyiapkan sejumlah proyek hilirisasi yang segera memasuki tahap groundbreaking. Rencana ini, menurutnya, tinggal menunggu laporan akhir kepada Presiden Prabowo Subianto sebelum diumumkan secara resmi.
“Setelah kami laporkan ke presiden, presiden berencana dari sekian proyek hilirisasi itu akan ada yang dilakukan groundbreaking," ujarnya.
Salah satu proyek yang akan menjadi prioritas adalah hilirisasi nikel untuk membangun ekosistem baterai kendaraan listrik. Proyek ini akan melibatkan pembangunan fasilitas pengolahan bahan baku baterai serta pengembangan industri pendukungnya.
Selain itu, pemerintah juga berencana memulai pembangunan proyek dimethyl ether (DME) sebagai substitusi LPG untuk menekan impor.
“Kami akan lakukan di bidang nikel untuk bangun ekosistem baterai mobil dan bahan baku baterai mobil. Selain itu akan dibangun juga DME. Nanti akan diumumkan lokasinya,” pungkas Bahlil.