“Harga-harga barang China sekarang makin murah. Jadi, sangat mungkin China akan mendorong ekspor lebih agresif,” jelas Chen.
Selain itu, Chen menilai tantangan yang lebih besar justru datang dari sisi ekspor Indonesia ke China. Melemahnya konsumsi domestik di sana membuat peluang pasar bagi produk ekspor Indonesia makin sempit.
“Masalahnya mungkin bukan pada impor Indonesia dari China, tapi ekspor Indonesia ke China. Akibat konsumsi yang lemah, China bisa mengurangi impornya,” ungkapnya.
Dengan tekanan ganda tersebut, masuknya barang murah dan melemahnya permintaan ekspor, Indonesia berpotensi mengalami tekanan ganda dalam neraca perdagangan bilateralnya dengan China.
Chen menambahkan, jika strategi peningkatan konsumsi China tetap berjalan lambat dan stimulus yang diberikan bersifat terbatas maka ketidakseimbangan struktural dalam perekonomian negara tersebut akan terus berlangsung, dengan implikasi yang meluas secara global