Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Blak-blakan Program 3 Juta Rumah Belum Berjalan, Mengapa?

Kementerian PKP mengaku belum merealisasikan pembangunan untuk mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial salah satu perumahan subsidi di Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengaku belum merealisasikan pembangunan untuk mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati menjelaskan bahwa pada tahun pertama pemerintah masih mengandalkan penyaluran Rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebagai kontributor realisasi 3 juta rumah.

"Jadi kan program 3 juta rumah sebagaimana kita tahu kan nggak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah saja," kata Sri saat ditemui di Hotel Mandarin Oriental, Kamis (17/7/2025).

Dia melanjutkan, sebagai langkah evaluasi penerapan 3 juta rumah pada tahun mendatang, saat ini pihaknya tengah menyiapkan pembuatan dashboard laporan pengembangan rumah.

Nantinya, dashboard itu bakal memuat data pembangunan perumahan baik yang dijalankan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga lembaga seperti Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Selain itu, Sri juga menjelaskan realisasi program 3 juta rumah turut dijalankan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Saat ditanya mengenai berapa data konkret realisasi program 3 juta rumah, Sri enggan menjawab. Dia mengaku saat ini pihaknya masih melakukan pendataan, di mana angka realisasi masih terus bertambah.

"Nah saat ini pendataan itu masih terus dan terus dilakukan gitu ya. Nah nanti sekalian nih pada saat peluncuran dashboard itu nanti akan disampaikan," tandasnya.

Sementara pada saat ini, realisasi penyaluran rumah FLPP tercatat baru ada di level 129.773 unit atau sekitar 37% dari total Kuota 350.000 unit. Artinya, dalam kurun waktu 5 bulan tersisa pemerintah perlu menyalurkan sebanyak 220.227 unit.

Meski demikian, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengaku optimistis kuota rumah subsidi atau FLPP sebesar 350.000 unit bakal terserap penuh hingga Desember 2025.

"Saya tetap optimis bahwa target KPR FLPP tahun 2025 sebanyak 350.000 unit rumah bisa tercapai pada tahun ini," ujar Maruarar Sirait di Kantor BP Tapera, Rabu (16/7/2025). 

Pasalnya, tambah Ara, realisasi penyaluran rumah subsidi yang tembus 129.773 unit tersebut mengalami peningkatan sebesar 50,98% bila dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama pada tahun sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro