Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Blok Masela Masuk Tahap Desain Teknis, Produksi Ditarget Paling Telat 2029

Proyek LNG Abadi Masela ditargetkan berproduksi pada 2029. SKK Migas turut mengawal percepatan proses perizinan.
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat ditemui di sela-sela acara IPA Convex 2025 di Tangerang, Selasa (20/5/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H
Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat ditemui di sela-sela acara IPA Convex 2025 di Tangerang, Selasa (20/5/2025)./Bisnis-Mochammad Ryan H

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan proyek Lapangan Abadi, Blok Masela on stream atau berproduksi pada 2029.

Hal ini seiring dengan dimulainya pengerjaan desain detail atau front end engineering design (FEED) untuk proyek Lapangan Abadi oleh anak usaha Inpex Corporation (Inpex), Inpex Masela, Ltd.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan, SKK Migas bakal mengawal Inpex Masela untuk mempercepat sejumlah perizinan. Salah satunya, seperti analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).

"Kita mau percepat pelepasan kawasan hutan. Kan pemerintah urusannya perizinan, ya sudah itu mau kita selesaikan," ucap Djoko di Kantor Kementerian ESDM, Senin (4/8/2025).

Oleh karena itu, dia pun menargetkan proyek Lapangan Abadi dapat on stream pada 2029.

"2029 sih berharap paling telat ya sudah harus on stream," katanya.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) di sektor energi, Proyek LNG Abadi dinilai memainkan peran penting dalam mewujudkan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih.   

Proyek LNG Abadi mencakup pembangunan dua train LNG di darat dengan total kapasitas produksi sebesar 9,5 juta metrik ton per tahun (Mtpa), penyaluran gas pipa sebesar 150 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) untuk kebutuhan domestik, dan produksi kondensat sekitar 35.000 barel per hari (bcpd).  

Meski sudah ditemukan lebih dari 20 tahun lalu, proyek Abadi Masela tak kunjung beroperasi. Terbaru, Inpex Masela Ltd resmi memulai pengerjaan desain detail atau FEED untuk proyek tersebut.

Perusahaan asal Jepang itu mengungkapkan, pengerjaan FEED meliputi peninjauan dan pendefinisian spesifikasi fasilitas yang akan memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, serta kilang LNG darat (OLNG).  

Adapun, pengerjaan FEED akan terdiri atas empat paket. Pertama, untuk OLNG. Kedua, produksi terapung, penyimpanan dan pembongkaran (FPSO). Ketiga, subsea umbilicals, risers and flowlines (SURF). Keempat, pipa ekspor gas (GEP). 

"Setiap paket mencakup ruang lingkup yang terkait dengan penangkapan dan penyimpanan karbon [CCS]. Saat ini Inpex telah memberikan paket kontrak FPSO, SURF dan GEP," tulis perusahaan melalui keterangan resmi. 

Inpex menyebut, paket kontrak FPSO terdiri atas metode dual FEED yang melibatkan dua konsorsium kontraktor yang akan bekerja secara paralel tetapi terpisah untuk memastikan lingkungan yang kompetitif tetap terjaga. 

Dalam metode ini, pekerjaan FEED dan pekerjaan engineering, procurement and construction (EPC) akan diberikan kepada konsorsium kontraktor yang sama. Inpex secara efektif menugaskan pekerjaan EPC kepada konsorsium kontraktor yang memberikan layanan FEED yang lebih unggul secara teknis dan komersial.  

Adapun, untuk FEED FPSO akan dikerjakan bersama kontraktor PT Technip Engineering Indonesia (kontraktor utama), PT Technip Indonesia, PT JGC Indonesia (konsorsium), PT Saipem Indonesia (kontraktor utama), PT Tripatra Engineers & Constructors, PT Tripatra Engineering, dan PT McDermott Indonesia (konsorsium). Sementara itu, FEED GEP dan SURF dikerjakan bersama kontraktor PT Worley SEA Indonesia.

Selain itu, Inpex juga berencana untuk menggunakan metode dual FEED untuk paket kontrak OLNG dan akan memilih kontraktor dan menyelesaikan kontrak pada waktunya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro