Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas dari Jerat Kontraksi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2025 Naik 4,04% (QtQ)

Ekonomi Indonesia tumbuh 4,04% QoQ di kuartal II/2025, pulih dari kontraksi sebelumnya, dengan PDB mencapai Rp5.947 triliun. Pertumbuhan YoY tercatat 5,12%.
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2025 mencapai 4,04% secara kuartalan dibandingkan dengan kuartal I/2025.

Hal itu disampaikan oleh Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS. Menurut Edy, bahwa produk domestik bruto atau PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2025 mencapai Rp5.947 triliun.

Lalu, PDB atas harga konstan mencapai Rp3.396,3 triliun. "Bila dibandingkan dengan kuartal I/2025 atau secara qtq [quarter to quarter], ekonomi Indonesia tumbuh 4,04%," ujar Edy pada konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Pertumbuhan ekonomi secara kuartalan ini pulih dari kontraksi sebelumnya pada kuartal I/2025 yang mencapai -0,98% QtQ dan jauh di atas proyeksi sebelumnya secara kuartalan yang mencapai 3,70%.

Apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025 naik 5,12%, secara tahunan atau year on year (YoY)

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 2/2025 bila dibandingkan dengan triwulan 2/2024 atau secara YoY tumbuh sebesar 5,12%," ujar Edy.

Sebelumnya, proyeksi dari 30 ekonom maupun lembaga yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, median atau nilai tengah pertumbuhan PDB kuartal II/2025 diperkirakan 4,8% (YoY). Estimasi tertinggi yakni pertumbuhan hingga 5% sedangkan terendah 4,6%.

Proyeksi pertumbuhan tertinggi yakni 5% diramalkan oleh Gareth Leather dari Capital Economics, Ltd. dan Enrico Tanuwidjaja dari PT Bank UOB Indonesia, sedangkan terendah oleh Moody's Analytics Singapore, Jeemin Bang sebesar 4,6%.

Bank-bank BUMN seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) memproyeksikan pertumbuhan sebesar 4,79% atau setara dengan nilai rata-rata konsensus para ekonom tersebut. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meramalkan pertumbuhan lebih tinggi 4,9%.

Apabila merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan yang diproyeksikan April-Juni 2025 merupakan yang terendah setelah empat tahun lamanya. Pertumbuhan PDB kuartal II/2024 sebelumnya sebesar 5,05% YoY.

Pada 2023 dan 2022, pertumbuhan di kuartal II juga tercatat sebesar masing-masing 5,17% dan 5,46%. Pada kuartal I/2021, perekonomian RI sempat tumbuh hingga 7,07% YoY. Namun, pertumbuhan yang tinggi itu dipicu oleh low based effect dari saat 2020 ketika dunia dilanda pandemi Covid-19.

Pada kuartal II/2024, kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan PDB menurut pengeluaran masih berasal dari konsumsi rumah tangga yakni 54,53%. Namun, pertumbuhannya hanya 4,93% YoY.

Kontribusi terbesar lalu diikuti oleh investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 27,89%, ekspor 21,40%, konsumsi pemerintah 7,31%, konsumsi LNPRT 1,32% serta impor yang terkontraksi -19,88%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro