Jejak Proyek Giant Sea Wall di Sepanjang Pantai Utara Jawa
Untuk diketahui, Prabowo Subianto memang telah mencanangkan program pembangunan Giant Sea Wall di sepanjang pantai utara Jawa (Pantura) sejak dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) era kepemimpinan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Adapun, rencana pembangunan Giant Sea Wall di sepanjang Pantura pertama kali disampaikan Prabowo pada 11 Januari 2024. Kala itu, dia menyebut pembangunan tersebut digagas sebagai bagian dari langkah pertahanan nasional menyelamatkan kawasan pesisir utara Jawa.
Saat resmi terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8, dia melanjutkan program tersebut dan memasukkannya ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tertuang dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
Prabowo Subianto sempat mengungkap kalkulasi pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di sepanjang pantai utara Jawa bakal tembus hingga US$80 miliar atau sekitar Rp1.297 triliun (asumsi kurs Rp16.219 per dolar AS).
Orang nomor satu di Indonesia itu menjelaskan bahwa proyek tersebut direncanakan bakal membentang sepanjang 500 kilometer (Km) dari Banten hingga Gresik.
“Proyek ini menyangkut jarak yang tidak pendek, kalau tak salah 500 Km, dari Banten sampai Jawa Timur ke Gresik dan perkiraan biaya yang dibutuhkan US$80 miliar,” jelasnya dalam acara puncak International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6/2025).
Sejalan dengan hal itu, guna meningkatkan kelayakan pembangunan, Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap konsep pembangunan tanggul laut akan dikombinasikan dengan proses konstruksi dan menggunakan pendekatan alami atau nature based solution.
AHY mengatakan konstruksi GSW direncanakan terbangun di sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura) dari Jakarta hingga Gresik.
Namun, pada tahap awal pembangunan akan difokuskan lebih dahulu di Wilayah Jakarta, Semarang dan Demak.
"Kita fokus di Jakarta dan juga Semarang, Demak baru beberapa lagi yang lain kita integrasikan," kata AHY dalam Rapat Koordinasi (Rakor) di Kantor Kemenko IPK, Rabu (13/8/2025).
Kemudian, upaya menjaga tinggi air pantai di wilayah lain bakal dijalankan dengan menggunakan pendekatan alami. Salah satunya, dengan melakukan penanaman mangrove di area pantai.
Hal itu dilakukan dalam rangka menekan biaya konstruksi tanggul laut yang bakal mencapai ribuan triliun.
"Integrasi dengan nature-based solution, termasuk mangrove-mangrove yang bisa dijadikan sebagai proteksi pantai utara tersebut, melindungi puluhan juta warga sekaligus juga berbagai kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus," tambahnya.