Bisnis.com, JAKARTA – Produk makanan dan minuman khas Indonesia unjuk gigi dan mencuri perhatian di Seoul, Korea Selatan dalam pameran Seoul Food and Hotel 2014 akhir pekan ini.
Kegiatan tersebut didukung oleh Kedutaan Besar RI melalui Atase Perdagangan di ibu kota Negeri Ginseng tersebut.
“Korea Selatan adalah negara dengan penduduk sebanyak 50 juta jiwa dengan pendapatan per kapita sebesar US$33.200. Daya beli yang tinggi tersebut menjadikan Korea pasar yang sangat potensial untuk berbagai macam produk termasuk makanan dan minuman,” kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak.
Dengan memanfaatkan peluang pada pameran tersebut, lanjutnya, diharapkan produk makanan dan minuman Indonesia akan lebih dikenal secara luas di Korea Selatan.
Selain diikuti peserta dari Korea Selatan, pameran Seoul Food & Hotel 2014 juga diikuti oleh 1.300 perusahaan dari 45 negara.
Meskipun masih dalam kondisi prihatin akibat tragedi tenggelamnya feri Sewol beberapa waktu lalu, acara pembukaan pameran ini berlangsung cukup semarak.
Paviliun Indonesia yang mengusung tema Trade with Remarkable Indonesia dibangun di atas lahan seluas 90 m2 dan setiap peserta difasilitasi stan berukuran 3x3 m yang didesain khusus.
Paviliun tersebut menampilkan sembilan perusahaan makanan dan minuman terkemuka Indonesia, yaitu PT. Garuda Food International, PT. Aksara Kencana Prima, Sungai Budi Group, PT. Mulia Boga Raya, PT. Dua Kelinci, P.T Inti Sari International, CV. Purnama, PT. Fortunium, dan PT. Pondan Pangan Makmur Indonesia.
Adapun produk yang dipamerkan, antara lain minyak sayur, makanan ringan (kacang), biskuit, madu, teh, kopi, keju, campuran kue, puding, dan es krim.
Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini bertujuan meningkatkan jumlah frekuensi kontak dan kontrak dagang antara peserta Indonesia dengan pembeli dari luar negeri, khususnya Korea Selatan.
Dirjen Nus menambahkan bahwa sektor makanan dan minuman menjadi salah satu bisnis yang berkembang di Korea Selatan dan produk makanan Indonesia sudah cukup dikenal di sana.
Oleh karena itu, sektor ini menjadi target pasar bagi pelaku usaha asal Indonesia dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekspor ke negara tersebut.
“Melalui promosi ini diharapkan dapat lebih memperkenalkan produk Indonesia kepada para buyers internasional sebagai salah satu produsen dan pemasok produk makanan dan minuman olahan, serta menjadi wadah penghubung untuk menjalin hubungan bisnis yang berkelanjutan antara para produsen Indonesia dengan pelaku usaha di mancanegara,” tambahnya.
Pameran Seoul Food & Hotel 2014 merupakan pameran internasional yang diadakan setiap tahun.
Tahun lalu, pameran yang menempati area seluas 53.541 m2 itu diikuti sebanyak 1.211 perusahaan dari berbagai negara dan dikunjungi 40.851 orang.
Sedangkan negara-negara yang berpartisipasi pada pameran itu berasal dari berbagai kawasan dari Asia, Eropa, Amerika, Oceania, Afrika, dan Timur Tengah.
Total ekspor Indonesia ke Korea Selatan selama periode 2009-2013 menunjukan tren pertumbuhan positif sebesar 8,9%.
Total nilai eskpor pada 2013 tercatat sebesar US$ 11,4 miliar dan 53% di antaranya adalah eskpor produk nonmigas.
Meskipun share nilai ekspor produk makanan relatif masih kecil, yakni sebesar 1,14% dari total ekspor produk nonmigas, selama lima tahun terakhir terjadi tren pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 10,85%.
Nilai ini lebih tinggi dari tren pertumbuhan eskpor secara keseluruhan. Tercatat nilai ekspor produk makanan dan minuman pada 2013 ke Korea Selatan mencapai nilai sebesar US$ 69,07 juta.