Bisnis.com, JAKARTA – Risiko yang membayangi perekonomian China serta rencana uji coba taksi terbang oleh Bell Helicopter dan Uber Technologies Inc.mewarnai pemberitaan media nasional pada hari ini, Rabu (7/2/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Risiko Lain Membayangi China. Perekonomian China berpotensi mendapatkan tambahan tekanan dari persoalan yang telah lama dibiarkan, yakni kekurangan dana pensiun. Kondisi tersebut terjadi lantaran jumah penduduk tua semakin lama semakin bertambah atau disebut penuaan populasi. (Bisnis Indonesia)
Powell Belum Indikasikan Sikap Hawkish. Gubernur bank sentral AS (The Federal Reserve) yang baru saja dilantik, Jerome Powell, belum mengindikasikan kebijakan yang lebih hawkish. Hal itu tercermin dari pidato pelantikan Powell sebagai Pemimpin The Fed pada Senin (5/2) waktu setempat. (Bisnis Indonesia)
ECB Perketat Persiapan. Bank Sentral Eropa (ECB) sedang mempersiapkan kemungkinan kekacauan proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) dan tidak terlalu bersandar pada masa-masa transisi untuk menyelamatkan hari itu. (Bisnis Indonesia)
Bursa Amerika Anjlok US$1 Triliun. Nyali investor pasar modal dunia masih mengerut melihat kemerosotan bursa saham Amerika Serikat. Memang, saat sesi awal perdagangan sampai pukul 22.45 WIB kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,78% ke posisi 24.533,24. Namun, DJIA masih labil dan tampak goyah lagi. (Kontan)
Bell Helicopter & Uber Menguji Taksi Terbang Tahun 2020. Bell Helicopter dengan Uber Technologies Inc. bersiap merevolusi transportasi massal. Dua perusahaan itu akan menguji taksi udara pertama pada 2020. (Kontan)
Kepercayaan Terhadap Bitcoin Mulai Sirna. Hanya enam pekan setelah mencapai rekor tertinggi di level US$19.511 – yang dipicu oleh para spekulan mencari untung cepat – bitcoin anjlok lebih dari 20% menjadi di bawah US$6.000 pada perdagangan Selasa (6/2). Kejatuhan mata uang virtual ini dipandang sebagai pertanda mulai sirnanya kepercayaan dari para investor. (Investor Daily)