Bisnis.com, CHICAGO - Boeing menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan pembaruan perangkat lunak dan pelatihan pilot terkait dengan MCAS (Maneuvering Characteristics Augmentation System) di pesawat 737 Max, menyusul dua kecelakaan udara mematikan dalam waktu kurang dari 5 bulan.
"Boeing sedang menyelesaikan pengembangan pembaruan perangkat lunak yang telah diumumkan sebelumnya dan revisi untuk pelatihan pilot yang akan membahas perilaku hukum kontrol penerbangan MCAS dalam menanggapi masukan sensor yang salah," kata Dennis Muilenburg, Presiden dan CEO produsen pesawat AS tersebut, Minggu (17/3/2019) waktu setempat.
Pengumuman Muilenburg datang setelah Menteri Transportasi Ethiopia Dagmawit Moges mengatakan bahwa informasi dari perekam data penerbangan pesawat Ethiopian Airlines menunjukkan kecelakaan 10 Maret yang menewaskan semua 157 orang di dalamnya memiliki "kesamaan yang jelas" dengan kecelakaan Lion Air di Indonesia pada Oktober 2018 yang menewaskan 189 orang di dalamnya. Kedua pesawat yang hancur adalah 737 Max 8.
MCAS adalah fitur keselamatan otomatis pada 737 Max yang dirancang untuk mencegah pesawat mengalami stall atau kehilangan daya angkat. Beberapa pilot mengeluh tentang situasi hidung-turun (nose-down) yang tidak disengaja saat menerbangkan jet Max 8.
Ada larangan global terhadap penerbangan Boeing 737 Max setelah kecelakaan Ethiopian Airlines. Amerika Serikat melarang terbang semua 737 Max 8 dan 9 pada Rabu (13/3) di tengah tekanan yang meningkat.
Usai 2 Kecelakaan Fatal, Boeing Perbarui Perangkat Lunak 737 Max
Boeing menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan pembaruan perangkat lunak dan pelatihan pilot terkait dengan MCAS di pesawat 737 Max, menyusul dua kecelakaan udara mematikan dalam waktu kurang dari 5 bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
43 menit yang lalu
Menko Perekonomian Airlangga Tegaskan QRIS hingga e-Toll Tak Kena PPN 12%
2 jam yang lalu