Bisnis.com, JAKARTA - Produksi industri tepung terigu nasional diperkirakan masih mampu bertumbuh di kisaran 5% kendati hingga paruh pertama tahun ini konsumsi dalam negeri melambat.
Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kementerian Perindustrian Enny Ratnaningtyas menjelaskan pada tahun lalu produksi tepung terigu Indonesia mencapai 6,9 juta ton. Dia meyakini pada tahun ini target pertumbuhan masih bisa tercapai seiring peningkatan konsumsi dalam negeri.
"Dan pada 2019 diperkirakan sebesar 6,9 jt ton atau meningkat 5%. Hal ini didorong oleh meningkatnya konsumsi tepung terigu dalam negeri dari 6,54 juta ton pada 2018 menjadi 6,8 juta ton pada 2019," ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Dia mengatakan bahwa ekspor produk tepung terigu memang mengalami perlambatan pada tahun ini. Hingga Agustus 2019, katanya, ekspor produk tersebut turun dari sekitar 30.000 ton menjadi sekitar 15.000 ton.
Dengan kata lain, penurunan ekspor produk pada periode tersebut mencapai 50%. Namun, dia menilai ekspor produk turunannya pada periode yang sama justru meningkat.
"Seperti biskuit dan mi instan yang naik dari 140.000 ton menjadi 157.000 ton," ujarnya.
Data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menunjukkan pada semester I/2019 konsumsi tepung terigu nasional mencapai 3,27 juta metrik ton (MT). Bila dirincikan, maka sekitar 99,97% bersumber dari produksi dalam negeri, sedangkan sekitar 0,03% lainnya diimpor.
Relisasi konsumsi selama paruh pertama 2019 itu tercatat bertumbuh sekitar 1,06% dibandingkan periode yang sama pada 2018. Dengan kata lain, realisasi itu masih jauh dari proyeksi pertumbuhan konsumsi tepung terigu sepanjang tahun.