Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan peternakan ayam terintegrasi Widodo Makmur Unggas (WMU) akan mengembangkan kapasitas produksi menjadi 14.400 ton per tahun untuk mendukung sinergi dengan Grup Widodo Makmur Perkasa (WMP).
Peningkatan kapasitas produksi dilakukan dalam rangka menyediakan kebutuhan pengolahan makanan olahan di Prima Widodo Makmur (PWM), sesama anak usaha WMP.
GM Operational dan RnD PWM Satiman menyatakan pihaknya akan meluncurkan produk makanan olahan berbahan baku daging ayam yang akan dipasarkan dengan merek JAVA. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PWM dan WMU akan bersinergi untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
“Dengan didukung penuh oleh WMU, PWM akan mengembangkan kapasitas produksi dari 6.000 ton per tahun menjadi 14.400 ton per tahun yang produksinya 70 persen berbahan baku ayam. PWM juga akan membangun fasilitas pengolahan di Giritontro,” ujarnya melalui keterangan pers, Jumat (2/10/2020).
Di sisi lain, WMU juga menjalin kerja sama dengan PT Retail Komoditas Nusantara untuk untuk meningkatkan layanan dengan jangkauan distribusi. Dari kerja sama ini, perseroan dapat menjangkau sekitar 150 kota dan kabupaten di Indonesia.
WMU juga sedang melakukan pembangunan pabrik pakan ayam di Ngawi, Jawa Timur. Pabrik ini ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2021.
Selain itu, WMU mengembangkan hatchery dan breeding farm di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Dengan membangun lini bisnis dari hulu ke hilir dan kerja sama strategis dengan berbagai pihak, kita jaga ekosistem industri unggas yang bertumbuh bersama, sejalan dengan misi WMU untuk menjadi jembatan kesejahteraan petani dan peternak di Indonesia,” kata Direktur Pemasaran WMU Tri Mahawijaya Herlambang.
Dia menjelaskan perseroan juga memberikan dukungan kepada masyarakat umum lewat program kerja sama dengan 10.000 UMKM. Dalam kerja sama ini, WMU berperan menjadi penyedia bahan baku dengan harga terjangkau bagi pelaku usaha pengelolaan makanan UMKM di Jawa.
Selain itu, Tri menekankan WMU turut berkomitmen dalam penyediaan produk pangan hewani berkualitas bagi masyarakat.
“Karena itu, sinergi antara lini perusahaan maupun dengan pihak eksternal terus dikembangkan. Tujuannya agar dapat mencapai visi perusahaan lewat pengembangan unit usaha yang saling terintegrasi,” tambahnya.