Bisnis.com, JAKARTA – International Rice Research Institute (IRRI) mengklarifikasi perihal plakat penghargaan yang diserahkan oleh pihaknya pada 14 Agustus 2022 dan diterima langsung Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI sempat mempertanyakan soal pemberian penghargaan saat Rapat Kerja Komisi IV bersama Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (31/8/2022).
Dalam Raker tersebut, Sudin mempersoalkan teknis dan proses pemberian penghargaan dalam bentuk plakat. Menurutnya, pembuatan plakat penghargaan tersebut dilakukan di Indonesia, dan karena hal tersebut, memunculkan persepsi negatif karena dianggap tidak serius dan hanya akal-akalan semata.
“Presiden mendapatkan penghargaan IRRI, yang buat plakatnya siapa? Saya kasih tahu nilainya itu Rp8 juta. Jadi plakat itu bukan dari IRRI, dari Kementerian Pertanian,” tanya Sudin kepada Kementan, Rabu (31/8/2022).
Perwakilan IRRI untuk Indonesia Hasil Sembiring mengatakan pembuatan plakat sudah melalui mekanisme panjang dan juga pertemuan berkali-kali sejak beberapa tahun lalu. Hasilnya, IRRI memutuskan untuk membuat plakat di Indonesia karena mempertimbangkan efisiensi dan mengkonversinya melalui sertifikat plakat.
"Saya tidak mengerti apa yang diributkan DPR. Saya perlu kasih tahu bahwa diskusi pembuatan sertifikat ini prosesnya berbulan-bulan dan sudah melalui pertemuan berkali-kali. Bahkan terakhir Dirjen IRRI, Jean Balie, diskusi langsung dengan Pak Menteri [Syahrul Yasin Limpo]," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).
Melihat kondisi yang masih pandemi Covid-19, atas berbagai pertimbangan itulah IRRI membuat plakat sertifikat di Indonesia.
Lebih lanjut Hasil menjelaskan bahwa rombongan IRRI termasuk Jean Balie menginap di hotel Jakarta dengan membayar sendiri. Bukan hanya itu saja, tiket pesawat sampai tes PCR juga merogoh kocek sendiri.
"Hanya mobil saja yang dipinjamkan karena menghormati sebagai tamu, apalagi beliau diundang jadi rasanya sangat tidak layak jika Indonesia tidak memberi fasilitas mobil jemputan. Menurut saya hal begini tak perlu dibicarakan dan dibahas apalagi di sidang DPR. Apakah tidak ada isu lain yang lebih penting," jelasnya.
IRRI menilai Indonesia mencapai swasembada karena mampu memenuhi kebutuhan masyarakat lebih dari 20 persen. Produksi beras nasional dari 2019 konsisten berada di angka 31,3 juta ton sehingga berdasarkan hitungan BPS jumlah stok akhir pada April 2022 tertinggi sebanyak 10,2 juta ton. Untuk itu, IRRI memberikan penghargaan kepada Presiden Jokowi.
Sebelumnya pemerintah melalui Kementan juga menggandeng IRRI untuk mengembangkan varietas padi bernutrisi tinggi sebagai salah satu upaya bersama dalam mengatasi stunting atau kurang gizi kronis. Hasilnya Kementan sudah mengeluarkan varietas yang bernama Inpari Nutri Zinc. Varietas tersebut mampu memproduksi 6,3 ton per hektare gabah kering giling (GKG).
Beras varietas ini juga terbukti mengandung zinc sebesar 34,5 persen yang artinya lebih tinggi dari varietas non-nutrisi yang kandungan zinc-nya hanya 20 persen.
IRRI Klarifikasi Soal Plakat Swasembada Beras
Pewakilan IRRI Indonesia menjelaskan bahwa persoalan plakat penghargaan atas berhasilnya swasembada beras di Indonesia tidak perlu dipermasalahkan, kenapa?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annasa Rizki Kamalina
Editor : Amanda Kusumawardhani
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu