Bisnis.com, JAKARTA – AirNav Indonesia telah membentuk Tim Penanganan Terpadu Pelayanan Navigasi Penerbangan Program Presidensi KTT G20 Indonesia untuk mendukung kelancaran lalu lintas penerbangan bagi para delegasi dan tamu negara.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Risedi menuturkan tim tersebut terdiri dari perwakilan Kantor Pusat, Kantor Cabang Denpasar, dan 11 Cabang Penyangga untuk mendukung kelancaran lalu lintas penerbangan bagi para delegasi dan tamu negara.
Dia pun telah memastikan kecakapan personel, khususnya petugas pengatur lalu lintas (Air Traffic Controller/ATC) di lokasi yang secara langsung memberikan pelayanan navigasi penerbangan untuk penerbangan KTT G20 Bali.
Selain itu, AirNav juga telah melaksanakan program simulasi berbasis komputer untuk penanganan penerbangan VVIP menggunakan fasilitas ATC Simulator.
Operator navigasi penerbangan tersebut juga telah memastikan familiarisasi pola kerja kepada seluruh personel yang akan bertugas untuk mengantisipasi kemungkinan pengaktifan Air Traffic Management Contigency Plan jika terjadi kegagalan dalam sistem pelayanan.
Terkait dengan keamanan data dan sistem navigasi penerbangan, AirNav telah melakukan uji penetrasi dan penilaian pada sistem dan jaringan di Cabang Makassar Air Traffic Service Center dan Denpasar dengan melibatkan BSSN untuk mengantisipasi serangan siber.
“Dengan kesiapan yang telah disusun, pesawat delegasi [VVIP dan pendamping] akan mendapatkan pelayanan dengan standar prioritas utama. AirNav juga telah menyiapkan lalu lintas 11 bandara pendukung sebagai lokasi parkir alternatif bagi pesawat pendamping,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).
AirNav Indonesia memang telah mengantongi hampir seluruh jenis kebutuhan pelayanan navigasi penerbangan dari pesawat VVIP yang akan dilayani. Dengan kesiapan yang telah disusun, pesawat delegasi (VVIP dan pendamping) akan mendapatkan treatment pelayanan dengan standar prioritas utama.
AirNav juga telah menyiapkan 11 bandara pendukung sebagai lokasi parkir alternatif bagi pesawat pendamping VVIP dan menyiapkan prosedur serta langkah mitigasi pelayanan navigasi penerbangan selama pelaksanaan G20.
“Namun terkait dengan jadwal kedatangan para delegasi dan pimpinan negara peserta dan undangan konferensi merupakan data dengan klasifikasi publikasi terbatas yang tidak dapat disampaikan oleh AirNav,” jelasnya.