Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bersiap akan menggelar Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas pada 10-16 Desember 2024 dalam rangka menggenjot daya beli masyarakat.
Sejumlah kementerian seperti Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian UMKM, beserta peritel membahas persiapan tersebut di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kamis (28/11/2024).
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan dalam momentum Harbolnas 2024, pemerintah menargetkan jumlah transaksi yang terlaksana dalam pekan diskon tersebut mampu tumbuh hingga 25% atau mencapai Rp32,13 triliun dari realisasi transaksi 2023 yang senilai Rp25,7 triliun.
“Target kita mau dorong naik di angka kurang lebih 20%-25% ya kurang lebih kita mau angkat ke Rp30 triliunan,” ujarnya kepada media massa.
Dengan demikian Maman mendorong para pengusaha termasuk UMKM untuk mulai menyiapkan paket-paket diskon.
Pada Harbolnas tahun ini, pemerintah akan mengadakan promo baik secara online maupun offline.
Baca Juga
Bukan hanya diskon barang, pemerintah juga akan menyiapkan diskon untuk tiket pesawat khusus penerbangan dalam negeri.
“Kami mendorong pengusaha UMKM masuk ke mal-mal. Kami akan siapkan beberapa mal-mal untuk kita siapkan, kita fasilitasi salah satunya di Sarinah,” lanjut Maman.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Solihin justru melihat di tengah daya beli masyarakat saat ini, setidaknya momen target transaksi saat Harbolnas akan meningkat setidaknya 10% dari realisasi 2023—lebih rendah dari target pemerintah.
Meski semua sektor usaha didorong untuk ikut serta, namun Solihin menyebutkan sektor kebutuhan pokok yakni makanan dan minuman akan menjadi andalan dalam pesta diskon tersebut.
“Harbolnas itu kan online yang lebih diinikan [diutamakan]. Makanya diharapkan banyak peritel yang sekarang ini sudah menyediakan layanan online, bahkan free ongkir,” ujarnya.