Bisnis.com, JAKARTA - Indeks manufaktur China meningkat selama tiga bulan berturut-turut pada Desember 2024, memperkuat ekspektasi bahwa ekonomi akan mencapai target pertumbuhan tahunannya setelah stimulus besar-besaran yang dikeluarkan pemerintah.
Data dari Biro Statistik Nasional China atau NBS pada Selasa (31/12/2024) mencatat, indeks purchasing managers' index (PMI) manufaktur resmi pada Desember 2024 adalah 50,1. Meskipun menunjukkan laju pertumbuhan yang sedikit lebih lambat dari yang diharapkan para ekonom, angka tersebut menandai rentetan ekspansi terpanjang sejak Maret tahun lalu.
Ukuran aktivitas nonmanufaktur dalam jasa dan konstruksi adalah 52,2, jauh di atas perkiraan 50,2 dan naik ke level tertinggi sejak Maret. Angka 50 merupakan batas antara ekspansi dan kontraksi.
"Kegiatan produksi perusahaan dan aktivitas operasi meningkat pada bulan Desember, dan momentum ekonomi memperpanjang tren pemulihan dan peningkatan," kata ahli statistik senior NBS Zhao Qinghe dalam sebuah pernyataan yang menyertai data tersebut.
Negara dengan ekonomi nomor 2 di dunia tersebut telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang tentatif setelah otoritas mengumumkan serangkaian langkah stimulus termasuk pemotongan suku bunga pada akhir September.
Namun, konsumsi yang lesu tetap menjadi masalah ketika ekspor — salah satu pendorong utama pertumbuhan China — menghadapi ancaman perang dagang baru dari pemerintahan Trump yang akan datang.
Dalam upaya untuk memperbaiki mata rantai ekonomi yang lemah, para pembuat kebijakan China awal bulan ini mengangkat peningkatan konsumsi dan permintaan domestik sebagai prioritas utama untuk pekerjaan ekonomi tahun depan, yang merupakan yang kedua kalinya dalam setidaknya satu dekade.
Mereka mencantumkan beberapa bidang fokus termasuk membantu kelompok berpenghasilan rendah dan meningkatkan jaring pengaman sosial, meskipun para pemimpin China belum memberikan rincian rencana mereka.
NBS melanjutkan, aktivitas jasa meningkat pada laju tercepat sejak Maret, mencerminkan pemulihan momentum yang luas dari transportasi ke jasa keuangan.
Sementara itu, pesanan baru untuk industri konstruksi meningkat untuk pertama kalinya tahun ini, mencerminkan peningkatan aktivitas karena perusahaan-perusahaan bergegas membangun proyek menjelang liburan Tahun Baru Imlek.