Efisiensi Belanja Negara
Tak hanya memaksimalkan penerimaan negara, DEN juga percaya belanja pemerintahan akan semakin efisien dengan digitalisasi sistem. Salah satunya, dengan perombakan skema penyaluran bantuan langsung tunai alias BLT.
Luhut mengungkapkan pemerintah sedang menyusun sistem baru agar BLT yang diberikan kepada masyarakat hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Dia mencontohkan penerimaan BLT nantinya harus membuka akun bank untuk menerima transfer uang dari pemerintah. Hanya saja, uang tersebut tidak akan bisa dibelanjakan untuk sembarang barang.
"Mulai kita target dan dia harus membelanjakan uang ini dengan arahan pemerintah. Misalnya di desa itu dibeli telur, ayam, dan sebagainya," jelas Luhut.
Eks menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi tersebut menjelaskan nantinya penerimaan BLT akan menerima semacam barcode yang digunakan untuk beli berbagai barang yang ditetapkan pemerintah.
Baca Juga
Selain buat penyaluran subsidi lebih tepat sasaran, dia meyakini sistem tersebut juga akan akan membuat peredaran uang BLT tetap beredar di desa. Luhut pun meyakini ke depan ketimpangan perekonomian antara desa dan kota akan menyempit.
Sebelumnya, Prabowo memang kerap menyatakan pemerintah ingin agar bantuan subsidi lebih tepat sasaran. Oleh sebab itu, presiden ke-8 RI itu ingin mengganti skema subsidi yang selama ini menyasar ke barang atau komoditas menjadi bantuan langsung tunai atau BLT.
"Sekarang banyak subsidi kita, setelah dikaji, kurang dinikmati lapisan paling bawah karena subsidi itu adalah diarahkan ke subsidi barang, produk. Kita sudah mengkaji, mengubah subsidi menjadi subsidi kepada keluarga," ujar Prabowo dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024, Rabu (9/10/2024).
Oleh sebab itu, ketua umum Partai Gerindra ini mengungkapkan pihaknya sedang mengumpulkan data-data kependudukan setiap keluarga dari golongan terbawah.
Prabowo pun ingin agar setiap perusahaan pelat merah yang memiliki jaringan hingga ke desa-desa bisa membantu menyukseskan pemberian bantuan langsung tunai tersebut.
"Kita berharap BRI, BNI, POS Indonesia, PLN dengan semua jaringannya sampai ke desa bisa membantu melancarkan pengiriman subsidi itu langsung ke keluarga yang miskin," jelasnya.