Opsi Lain
Secara praktis, pemisahan bisnis TikTok di AS akan sangat rumit dan mempengaruhi pemegang saham di China maupun AS. Pengacara TikTok berargumen di hadapan Mahkamah Agung bahwa pemisahan bagian produk di AS akan sangat sulit dilakukan.
Tidak jelas apakah TikTok AS akan dijual dalam proses yang kompetitif atau apakah penjualan akan diatur oleh pemerintah. Miliarder Frank McCourt dan investor "Shark Tank" Kevin O'Leary merupakan bagian dari Project Liberty yang berminat untuk mengakuisisi TikTok.
Adapun, O'Leary juga menyebut dia telah membahas rencana akuisisi TikTok ini dengan Trump. Di masa lalu, Microsoft Corp. telah berupaya mengakuisisi bisnis tersebut dan Oracle Corp. memiliki kemitraan teknologi yang mendalam dengan perusahaan tersebut.
Salah satu alternatif bagi TikTok adalah memindahkan pelanggan AS yang ada ke aplikasi serupa — dengan merek yang berbeda — untuk menghindari larangan tersebut, kata salah satu sumber. Tidak jelas seberapa efektif langkah tersebut.
Seseorang yang dekat dengan TikTok, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas strategi tersebut, mengatakan bahwa pertempuran hukum masih menjadi fokus para eksekutif.
TikTok juga disebut lebih memilih untuk terus berjuang melawan pemblokiran di AS daripada menjual operasionalnya di AS dan menyerahkan kendali untuk selamanya.
Analis Bloomberg Intelligence, Mandeep Singh dan Damian Reimertz memperkirakan, operasi TikTok di AS dapat bernilai sekitar US$40 miliar hingga US$50 miliar.
Tidak jelas bagaimana Musk dapat melakukan transaksi seperti itu dan apakah itu akan memerlukan penjualan kepemilikan lainnya, atau pemerintah AS akan menyetujuinya. Musk membeli Twitter senilai US$44 miliar pada 2022 dan masih melunasi pinjaman yang cukup besar.
Musk memiliki reputasi positif di antara banyak karyawan ByteDance di China, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut. Dia dipandang sebagai pengusaha yang sangat sukses, yang memiliki pengalaman terlibat dengan pemerintah China melalui bisnis Tesla Inc. miliknya, orang tersebut menambahkan.
Musk berada dalam posisi yang dapat memengaruhi hubungan China-AS sebagai orang terkaya di dunia dengan bisnis yang signifikan di kedua negara tersebut.
Salah satu perusahaan milik Musk, Tesla, mendirikan pabrik besar di Shanghai pada 2019 dan sejak itu memperluas fasilitas tersebut menjadi basis produksi terbesar perusahaan.
Upaya tersebut membantu Tesla memperluas pangsa pasarnya di China meskipun menghadapi persaingan lokal yang ketat, dan membangun reputasi baik dengan pejabat pemerintah.