Bisnis.com, JAKARTA - Australia disebut mulai melirik peluang-peluang yang terbuka seiring dengan adanya program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan presiden Prabowo Subianto.
Australia’s Business Champion for Indonesia Jennifer Westacott mengatakan ada peluang besar bagi para pelaku bisnis di Australia untuk turut terlibat dalam program makan bergizi gratis. Dia menyebut, perusahaan Australia juga mulai menyatakan minatnya terhadap program ini dalam kunjungannya kali ini ke Indonesia.
"Semua orang sangat bersemangat dengan program ini. Kalau anda melihat skalanya saja, 80 juta makan siang sehari. Jika anda menghitungnya dengan mempertimbangkan semua yang ada di kotak makan siang itu, ada rantai pasokan besar di sana," kata Westacott dalam sesi konferensi pers di Kantor Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia di Jakarta pada Selasa (11/2/2025).
Dia melanjutkan, minat dari investor Australia terhadap program ini seiring dengan kekuatan Negeri Kangguru tersebut sebagai penyedia produk-produk dan juga teknologi pertanian.
Westacott menuturkan, salah satu peluang bisnis yang dicermati oleh Australia adalah memasok susu dan produk-produk terkait seperti daging ke Indonesia.
Selain itu, dia mengatakan Australia tidak hanya memiliki potensi dari sisi pemasok barang. Dia memaparkan, Australia memiliki kemampuan yang mumpuni Di bidang industri dan teknologi pertanian.
Westacott menuturkan, perusahaan-perusahaan Australia dapat membantu mencapai cita-cita swasembada dan ketahanan pangan Indonesia.
Sebagai pendukung utama hubungan perdagangan dan investasi Australia dengan Indonesia, Westacott mengatakan dirinya siap bekerja sama dengan lembaga pemerintah terkait di Indonesia untuk meningkatkan implementasi program makan bergizi gratis.
"Namun, kita juga harus menyadari bahwa Presiden Prabowo sangat jelas mengenai swasembada dan ketahanan pangan. Jadi, saya melihat keterlibatan Australia dalam membantu mengembangkan industri-industri tersebut melalui program nutrisi, produk susu, produksi daging, dan tentu saja protein nabati," tambahnya.
Di sisi lain, Westacott mengatakan pelaku bisnis Australia juga membutuhkan kepastian terkait model bisnis dalam program makan bergizi gratis sebelum memutuskan untuk ikut terlibat.
Dia menjelaskan, peran pengusaha Indonesia akan vital untuk menciptakan model bisnis yang optimal dan membantu perusahaan Australia masuk ke program ini.
"Jadi, mengumpulkan modal, namun memperolehnya sedemikian rupa sehingga menjadi semacam model bisnis yang saling melengkapi dengan apa yang biasa mereka lakukan di negara lain," kata Westacott.