Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Masih Pertahankan Target Pertumbuhan 5,2% pada 2025

Sri Mulyani mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2% meskipun berbagai lembaga, seperti IMF, merevisi turun ramalan ekonomi Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). / ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). / ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tetap mempertahankan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% pada 2025, di tengah tantangan ketidakpastian global.

Sri Mulyani memandang pada dasarnya ekonomi Indonesia masih cukup kuat, yang tercermin dari pertumbuhan 5,03% pada 2024. Sekalipun ada risiko, permintaan atau konsumsi rumah tangga masih tumbuh 4,94% pada tahun lalu.

Dirinya berharap momentum pertumbuhan di level 5% dapat terus dijaga dengan berbagai macam ketidakpastian global. 

“Momentum ini tetap kita jaga meskipun IMF memberikan forecast bahwa pertumbuhan 2025 akan terevisi ke bawah karena perkembangan yang terjadi di Amerika dengan retaliasi, tetapi kita akan tetap mencoba menjaga,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (30/4/2025). 

Terlebih, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) merevisi ke bawah proyeksi ekonomi global dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,3% menjadi 2,8% pada 2025. Termasuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang direvisi ke bawah dari 5,1% menjadi 4,7% pada tahun ini. 

Sebelumnya, Bendahara Negara tersebut menyampaikan bahwa pemerintah belum melakukan revisi pertumbuhan ekonomi 2025 yang sebesar 5,2%, di tengah proyeksi pelemahan ekonomi global akibat tarif Trump.  

Meski Sri Mulyani sempat menyampaikan bahwa tarif Trump dapat memangkas 0,5% pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi dirinya masih akan menunggu pertengahan tahun.  

Pada periode itu, pemerintah baru akan memperbarui proyeksi atau outlook dari postur APBN ketika Laporan Semester dipaparkan di depan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).  

“Kami akan lihat nanti apakah target dari asumsi pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2% mengalami deviasi,” ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Kamis (24/4/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper