- Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Askolani
Tercatat harta Askolani pada akhir 2024 sebesar Rp58,02 miliar. Naik dari posisi Rp56,96 miliar pada tahun sebelumnya.
Pada harta 2024, Askolani mencatat memiliki kas dan setara kas Rp7,92 miliar. Dia juga mencatatkan surat berharga Rp23,1 miliar. Sedangkan tanah dan bangunan mencapai Rp23,13 miliar.
- Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Suminto
Sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Suminto melaporkan harta kekayaan pada 2024 sebesar Rp8,65 miliar. Jumlah kekayaan ini tidak berbeda jauh dengan laporan 2023 sebesar Rp8,13 miliar.
Harta Suminto terdiri dari kas dan setara kas Rp3,68 miliar. Sedangkan harta terbesar adalah tanah dan bangunan sebesar Rp4,89 miliar.
- Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Masyita Crystallin
Sosok yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Khusus di Kementerian Keuangan itu melaporkan harta sebesar Rp15,22 miliar dari sebelumnya Rp11,06 miliar.
Masyita melaporkan harta yang dimiliki pada tahun lalu itu terdiri dari kas dan setara kas sebesar Rp2,92 miliar, surat berharga sebesar Rp5,54 miliar dan tanah serta bangunan Rp5,05 miliar.
Baca Juga
- Inspektur Jenderal Awan Nurmawan
Sosok incumbent pada posisi inspektorat ini melaporkan hartanya melonjak tajam dari level Rp22,78 miliar pada 2023 menjadi Rp43,39 miliar pada tahun lalu.
Harta ini terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp7,09 miliar, dengan alat transportasi dan mesin sebesar Rp967 juta, surat berharga Rp3,3 miliar dan kas serta setara kas sebesar Rp32,03 miliar.
- Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan Surya Utomo
Mantan bos pajak ini melaporkan hartanya tidak berubah banyak dari Rp22,81 miliar pada 2023, sedangkan pada 2024 dia melaporkan harta sebesar Rp24,94 miliar.
Harta ini terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp20,6 miliar, alat transportasi sebesar Rp960 juta, harta bergerak Rp1,24 miliar dan kas serta setara kas Rp4,77 miliar.
- Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Andin Hadiyanto
Dalam posisi jabatan yang sama dengan tahun sebelumnya, Andin melaporkan hartanya naik menjadi Rp20,77 miliar pada 2024. Sedangkan pada 2023, harta yang dimiliki Rp15,65 miliar.
Secara detail, harta ini terdiri dari tanah dan bangunan sebesar Rp10,46 miliar, alat transportasi sebesar Rp581,52 juta dan harta bergerak lainnya sebesar Rp3,77 miliar. Sedangkan surat berharga sebesar Rp1 miliar serta kas dan setara kas Rp4,95 miliar.
Sedangkan pejabat eselon I yang dilantik adalah Staf Ahli Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak Iwan Djuniardi, Staf Ahli Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal, Staf Ahli Bidang Pengawasan Pajak Nufransa Wira Sakti, Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Dwi Teguh Wibowo, Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak Mochamad Agus Rofiudin, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Sudarto, Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Parjiono, Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Arief Wibisono, dan Staf Ahli Bidang Hukum dan Hubungan Kelembagaan Rina Widiyani Wahyuningdyah.