Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkap total kebutuhan anggaran untuk mendukung pembangunan ekosistem perkeretaapian Indonesia hingga 2030 bakal mencapai Rp853 triliun.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (DJKA) Kemenhub, Arif Anwar menegaskan bahwa anggaran itu diperlukan untuk mendukung pengembangan jalur kereta api hingga mendukung pengoperasian kereta cepat di Pulau Jawa.
"Jadi, kalau kita melihat ini ada beberapa target, ada penumpang, kemudian layanan terintegrasi, mengembangkan jalur kereta api di Sumatra dan Sulawesi, kemudian pengembangan jalur ganda dan mengoperasikan kereta cepat di Pulau Jawa," tuturnya saat ditemui di Kantor Kemenhub, Kamis (31/7/2025).
Selain itu, kebutuhan anggaran itu juga diperlukan untuk mendukung pengadaan armada penumpang mencakup 2.839 lokomotif dan 34.176 kereta. Serta, mendukung penambahan armada kereta barang sebanyak 2.475 lokomotif dan 28.364 gerbong.
Meski demikian, Arif menegaskan kebutuhan anggaran itu tak bakal sepenuhnya dibebankan pada alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Melainkan, akan menggandeng sejumlah investor strategis.
"Dan ini memang arahan Presiden tidak atau seminimum mungkin disupport menggunakan APBN. Jadi, dibutuhkan investor dalam hal ini," jelasnya.
Baca Juga
Nantinya, investasi tersebut bakal direalisasikan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hingga investasi murni.
Dalam informasi terbarunya, salah satu proyek kereta api yang tengah dikebut realisasinya yakni pembangunan Kereta Cepat Jakarta - Surabaya.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menekankan keberlanjutan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya harus didukung oleh investasi yang tepat.
Dia menuturkan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung perlu dijadikan sebagai pelajaran yang baik agar nantinya konstruksi lanjutan Kereta Cepat dari Bandung hingga Surabaya berjalan efektif dan efisien.
"Pelajaran ini bukan tentang saling menyalahkan, tetapi tentang mengenali celah-celah yang ada, apa yang tidak berjalan sesuai rencana, sehingga kita dapat memastikan masalah serupa tidak terulang," kata AHY di Jiexpo Kemayoran, Selasa (29/7/2025).
Lebih lanjut, AHY juga menekankan pemerintah akan menggandeng investor guna menemukan kerja sama investasi yang tepat dalam mendukung pembangunan kereta cepat yang bakal terbentang dari Jakarta hingga Surabaya.