Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketegangan Dagang AS-Kanada Meningkat usai Trump Kerek Tarif jadi 35%

Trump menaikkan tarif impor Kanada jadi 35%, memicu ketegangan dagang. Meski ada pengecualian USMCA, tarif efektif naik jadi 6%-7%.
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada pada Sabtu (19/2/2022). / Reuters-Blair Gable
Warga memegang bendera Kanada di Ontario, Kanada pada Sabtu (19/2/2022). / Reuters-Blair Gable
Ringkasan Berita
  • Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor dari Kanada menjadi 35%, memperburuk ketegangan dagang antara kedua negara.
  • Pengecualian di bawah United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA) membantu meredam dampak ekonomi, meskipun tarif efektif diperkirakan naik menjadi 6%-7%.
  • Kanada menghadapi tantangan ekonomi dan politik akibat tarif baru ini, dengan risiko kehilangan pengecualian USMCA dan dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan pengangguran.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Tarik Ulur Perundingan

Sejak Trump memenangkan pemilu tahun lalu, Kanada telah menggelontorkan dana C$1,3 miliar (sekitar US$938 juta) untuk memperkuat pengamanan perbatasan, termasuk merekrut petugas tambahan dan pengadaan helikopter patroli.

Pemerintah juga menunjuk mantan perwira senior Polisi Berkuda Kanada sebagai “tsar fentanyl” untuk memberantas penyelundupan narkoba, merespons salah satu alasan utama Trump memberlakukan tarif.

Carney, 60 tahun, juga memenangkan pemilu pada April lalu, dan telah mengabulkan sejumlah tuntutan dari AS. Pemerintahannya meningkatkan anggaran militer secara signifikan dan mencabut pajak layanan digital yang sebelumnya membebani perusahaan teknologi AS miliaran dolar.

Namun, pada 10 Juli, Trump mengirim surat kepada Carney yang mengancam akan mengenakan tarif 35% terhadap produk Kanada, dengan alasan mulai dari perdagangan fentanyl hingga hambatan terhadap ekspor produk susu dari AS.

“Saya tidak yakin ada strategi negosiasi yang akan berhasil,” kata Lori Turnbull, dosen Universitas Dalhousie sekaligus mantan birokrat pemerintah Kanada. “Karena saya rasa Donald Trump memang tidak pernah berniat membuat kesepakatan yang adil untuk Kanada.”

Argumen tentang fentanyl juga dipertanyakan. Berdasarkan data US Customs and Border Protection, hanya 74 pon fentanyl disita di perbatasan AS–Kanada sejak Oktober, dibandingkan 8.800 pon di perbatasan dengan Meksiko.

Ironisnya, hanya beberapa jam sebelum mengumumkan tarif baru terhadap Kanada, Trump justru memperpanjang tarif saat ini atas Meksiko selama 90 hari ke depan.

Kanada Butuh Kepastian

Pengecualian USMCA dianggap meredam dampak ekonomi dari perang dagang ini. Bank sentral Kanada memperkirakan resesi dapat dihindari selama pengecualian tetap berlaku. Namun, pertumbuhan ekonomi tetap lemah dan tingkat pengangguran mencapai 6,9%, lebih tinggi dibanding awal tahun.

“Kanada kali ini butuh kesepakatan karena perlu menciptakan stabilitas dan kepastian bagi iklim investasi,” kata Eric Miller, Presiden Rideau Potomac Strategy Group.

Carlo Dade, Direktur Kebijakan Internasional di University of Calgary, menyatakan Kanada berisiko kehilangan pengecualian USMCA dan menghadapi tarif dasar seperti puluhan mitra dagang AS lainnya.

Tarif 35% tersebut terpisah dari tarif sektoral yang telah lebih dulu diberlakukan Trump. Industri seperti baja dan otomotif Kanada sudah lebih dulu terdampak, dengan tarif mencapai 50% pada produk baja dan tarif bervariasi pada sektor otomotif. 

Selain itu, AS juga mengenakan tarif tinggi atas aluminium dan kayu lunak Kanada, yang telah menjadi sumber sengketa perdagangan jauh sebelum Trump menjabat.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro