Tarik Ulur Perundingan
Sejak Trump memenangkan pemilu tahun lalu, Kanada telah menggelontorkan dana C$1,3 miliar (sekitar US$938 juta) untuk memperkuat pengamanan perbatasan, termasuk merekrut petugas tambahan dan pengadaan helikopter patroli.
Pemerintah juga menunjuk mantan perwira senior Polisi Berkuda Kanada sebagai “tsar fentanyl” untuk memberantas penyelundupan narkoba, merespons salah satu alasan utama Trump memberlakukan tarif.
Carney, 60 tahun, juga memenangkan pemilu pada April lalu, dan telah mengabulkan sejumlah tuntutan dari AS. Pemerintahannya meningkatkan anggaran militer secara signifikan dan mencabut pajak layanan digital yang sebelumnya membebani perusahaan teknologi AS miliaran dolar.
Namun, pada 10 Juli, Trump mengirim surat kepada Carney yang mengancam akan mengenakan tarif 35% terhadap produk Kanada, dengan alasan mulai dari perdagangan fentanyl hingga hambatan terhadap ekspor produk susu dari AS.
“Saya tidak yakin ada strategi negosiasi yang akan berhasil,” kata Lori Turnbull, dosen Universitas Dalhousie sekaligus mantan birokrat pemerintah Kanada. “Karena saya rasa Donald Trump memang tidak pernah berniat membuat kesepakatan yang adil untuk Kanada.”
Argumen tentang fentanyl juga dipertanyakan. Berdasarkan data US Customs and Border Protection, hanya 74 pon fentanyl disita di perbatasan AS–Kanada sejak Oktober, dibandingkan 8.800 pon di perbatasan dengan Meksiko.
Baca Juga
Ironisnya, hanya beberapa jam sebelum mengumumkan tarif baru terhadap Kanada, Trump justru memperpanjang tarif saat ini atas Meksiko selama 90 hari ke depan.
Kanada Butuh Kepastian
Pengecualian USMCA dianggap meredam dampak ekonomi dari perang dagang ini. Bank sentral Kanada memperkirakan resesi dapat dihindari selama pengecualian tetap berlaku. Namun, pertumbuhan ekonomi tetap lemah dan tingkat pengangguran mencapai 6,9%, lebih tinggi dibanding awal tahun.
“Kanada kali ini butuh kesepakatan karena perlu menciptakan stabilitas dan kepastian bagi iklim investasi,” kata Eric Miller, Presiden Rideau Potomac Strategy Group.
Carlo Dade, Direktur Kebijakan Internasional di University of Calgary, menyatakan Kanada berisiko kehilangan pengecualian USMCA dan menghadapi tarif dasar seperti puluhan mitra dagang AS lainnya.
Tarif 35% tersebut terpisah dari tarif sektoral yang telah lebih dulu diberlakukan Trump. Industri seperti baja dan otomotif Kanada sudah lebih dulu terdampak, dengan tarif mencapai 50% pada produk baja dan tarif bervariasi pada sektor otomotif.
Selain itu, AS juga mengenakan tarif tinggi atas aluminium dan kayu lunak Kanada, yang telah menjadi sumber sengketa perdagangan jauh sebelum Trump menjabat.