Bisnis.com, JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengonfirmasi terdapat sejumlah investor yang tak kunjung merealisasikan investasinya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menyebut pihaknya memang memberi tenggat waktu maksimal selama 1,5 tahun bagi investor yang telah melakukan groundbreaking untuk dapat memulai pembangunan.
“Ini karena PKS-nya [perjanjian kerja sama] memang yang dulu itu diberi waktu 1,5 tahun. Jadi mereka masih di range itu. Kami ingin begitu cepat. Jadi bukan karena salah,” kata Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Basuki lantas menjelaskan alasan sejumlah perusahaan tersebut belum memulai pembangunan proyek investasinya. Salah satunya, didorong oleh belum memadainya akses jalan yang ada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Untuk itu, dirinya mengaku bakal segera mengeksekusi proyek pembangunan jalan. Di mana, saat ini proses pencairan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tengah dilakukan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
“Sehingga sekarang dengan adanya program pembangunan jalan, mereka [investor] insyaAllah akan mempercepat. Seperti bangunan-pembangunan itu langsung mau bangun,” ujarnya.
Baca Juga
Melengkapi pernyataan Basuki, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono menyebut beberapa investor yang belum kunjung melakukan pembangunan itu berasal dari sektor keuangan dan perhotelan.
Dia memberi contoh, proyek investasi hotel yang belum dieksekusi pembangunannya yakni Hotel Jambuluwuk, Nusantara Superblock yang disuntik investor asal Balikpapan, Kalimantan Timur, yakni PT Wulandari Bangun Laksana Tbk.
Kemudian, ada juga proyek investasi PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) yang juga telah berkomitmen membangun kawasan superblock yang terdiri dari hotel hingga mal di IKN.
“Kami lapor hari Jumat ini, kami akan melakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Investor IKN dan para perhotelan seperti waktu kita melakukan pertemuan dengan perbankan,” pungkas Agung.
Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait sempat mengungkap kegusarannya lantaran banyak investor di IKN yang telah melakukan groundbreaking, tetapi pembangunan sedikit.
“Tadi kita diskusi panjang soal bagaimana peranan swasta di IKN. Karena yang groundbreaking banyak, tetapi yang membangun sedikit,” ujarnya kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dengan agenda utama membahas percepatan pembangunan IKN di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (21/1/2025).
Ara mengatakan bahwa pemerintah akan lebih rutin dalam meninjau kembali komitmen swasta yang berinvestasi di IKN.