Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IBC Ungkap Progres Rencana Akuisisi Saham Pabrik Baterai Hyundai-LG

Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkapkan perkembangan rencana akuisisi saham PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang digelar di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024)/BPMI Setpres-Rusman
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang digelar di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024)/BPMI Setpres-Rusman

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia Battery Corporation (IBC) mengungkap progres rencana akuisisi 5% saham di pabrik sel baterai milik PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat yang hingga kini belum dapat terealisasi.

VP Commercial and Marketing IBC Bayu Hermawan mengatakan, untuk mengambil alih saham minoritas dari joint venture LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Motor Group tersebut, pihaknya masih melakukan komunikasi dengan pihak kongsi usaha asal Korea Selatan itu. 

Pabrik sel baterai HLI Green Power merupakan bagian dari proyek rantai pasok baterai di Tanah Air yang dinamai Proyek Omega.

“Kalau untuk yang Omega ini kita juga masih coba untuk terus komunikasi. Sebenernya masih kita terus dalami ya dengan teman-teman HLI dan sebagainya,” ujar Bayu kepada wartawan, Kamis (24/4/2025). 

Hingga saat ini, koordinasi terkait kelanjutan rencana tersebut masih berjalan dan mendapat dukungan dan dipantau langsung oleh Satgas Hilirisasi. Sebab, proyek tersebut menjadi salah satu upaya industrialisasi baterai EV berbasis nikel. 

“Jadi komunikasi sih saya rasa terus berjalan, kita coba komunikasikan, tapi memang apalagi sekarang juga banyak dibantu oleh Satgas Hilirisasi ya, jadi kita juga ada meeting monitoring juga dengan teman-teman Satgas Hilirisasi,” tuturnya. 

Sebelumnya, Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengungkapkan rencana IBC masuk ke konsorsium LG Energy Solution (LGES) dan Hyundai Motor Group tersebut masih terganjal lantaran kelengkapan dokumen untuk valuasi perusahaan belum bisa terpenuhi. 

"Kenapa kami belum bisa eksekusi ini? Jadi dari sisi LGES-nya sendiri, dokumen-dokumen yang kita perlukan untuk valuasi dari perusahaan ini kami tidak diberikan secara utuh dari mereka sehingga kami tidak bisa melakukan masuk ke 5% kita di [proyek] Omega ini," jelas Toto, beberapa waktu lalu. 

Toto juga mengeklaim pihaknya pernah melakukan memorandum of understanding (MoU) dan head of agreement (HoA) untuk mengakuisisi 5% saham HLI Green Power.

"Jadi ini yang kami laporkan konsisten, kami akan terbuka saja, waktu itu yang kita rencanakan apa, terus realisasinya seperti apa," imbuh Toto.

Adapun, pabrik sel baterai mobil listrik milik konsorsium LG ES dan Hyundai Motor Group diresmikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo pada Rabu (3/7/2024). Pabrik baterai ini merupakan yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Pembangunan pabrik baterai HLI Green Power akan terdiri atas dua fase dengan total investasi senilai US$3,2 miliar. Fase pertama yang baru diresmikan ini menelan investasi senilai US$1,2 miliar dengan kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt hour (GWh). 

Sementara itu, fase kedua akan memiliki kapasitas sebesar 20 GWh dengan nilai investasi senilai US$2 miliar. Tahap kedua ini ditargetkan beroperasi komersial pada 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper