Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia optimistis target lifting minyak yang dipatok sebesar 605.000 barrel oil per day (bopd) pada 2025 tercapai.
Bahkan, dia memproyeksi lifting minyak tahun depan bisa melampaui target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tersebut.
"Kan APBN 2025 itu kan target lifting kita itu 605.000 barrel per day. Pasti akan lebih dari target," jelas Bahlil di kediamannya di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (28/11/2024).
Baca Juga
Dia menjelaskan, target lifting itu bisa terwujud dengan menerapkan tiga strategi. Pertama, harus ada intervensi teknologi di sumur-sumur minyak, meski biayanya terbilang mahal. Kendati demikian, Bahlil mengakui intervensi dengan teknologi ini hanya menahan agar produksi tidak turun saja.
Kedua, Bahlil meminta agar sumur-sumur yang sudah selesai di eksplorasi untuk segera melanjutkan Perencanaan Pengembangan Lapangan Migas (PoD). Ketiga, melakukan eksplorasi untuk meningkatkan lifting minyak tersebut.
Meski optimistis target 2025 tercapai, Bahlil mengaku tidak bisa berjanji bahwa target lifting 2024 yang dipatok sebesar 635.000 bopd akan tercapai.
"2024 saya tidak bisa menjanjikan sesuai target APBN. Fair dong? Karena saya ini, ini bukan membangun konstruksi, konstruksi minyak kan kalian tahu sendiri kan, minyak itu minimal setahun," ucap Bahlil.
Oleh karena itu, dia menuturkan bahwa saat ini pemerintah tengah mengundang agar investasi hulu migas masuk ke Tanah Air. Bahlil pun mengaku telah menawarkan sejumlah skema agar investasi di hulu migas lebih menarik bagi investor.
Adapun, salah satunya skema yang ditawarkan Bahlil adalah skema bagi hasil atau gross split.
"Jadi tidak ada lagi alasan untuk orang mengatakan kepada kita bahwa kita tidak kompetitif. Sweetener kita kasih. Saya memberikan sweetener. Selama betul-betul itu kebutuhannya untuk bagaimana membuat FS-nya itu bernilai yang win-win antara investor dengan pemerintah," kata Bahlil.